Manusia adalah makhluk sosial dan tentunya tidak akan pernah lepas dari kegiatan ekonomi, sebab kegiatan ini memang harus dilakukan manusia dalam kehidupannya. kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan orang dalam bidang ekonomi untuk menghasilkan pendapatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup titik secara garis besar kegiatan ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
1. Produksi
A. Pengertian dan tujuan produksi
Kegiatan produksi adalah proses yang menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan. Contohnya, kayu dibuat menjadi meja, kursi atau lemari. Dari pengertian produksi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi bertujuan sebagai berikut:
- Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
- Mencari keuntungan bagi produsen dan kepuasan bagi konsumen.
- Mempertahankan kelangsungan hidup.
Berdasarkan pengertiannya, kegiatan produksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Kegiatan produksi dalam bidang pertanian dan agraria tingkat produksinya bergerak dibidang pengolahan tanah. Misalnya usaha di bidang pertanian perkebunan dan peternakan.
- Kegiatan produksi dalam bidang perdagangan tingkat produksinya bergerak dalam usaha perdagangan barang dari produsen ke konsumen. Misalnya toko, pedagang keliling dan sebagainya
- Kegiatan produksi dalam bidang pertambangan atau ekstraktif tingkat produksinya bergerak di bidang pengambilan atau penggalian barang barang yang telah disediakan alam misalnya kegiatan penambangan pasir, batu bara, penangkapan ikan dan lain-lain
- Kegiatan produksi dalam bidang industri, tingkat produksinya bergerak dalam usaha pengolahan bahan mentah atau bahan setengah jadi hingga menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi misalnya usaha kerajinan batik, pembuatan tempe, pembuatan tahu dan usaha lainnya.
- Kegiatan produksi dalam bidang jasa dan perbankan tingkat produksinya bergerak dalam bidang jasa pelayanan dan keuangan. Misalnya, jasa konsultasi manajemen badan dan lembaga keuangan lainnya, angkutan, perhotelan, rumah sakit asuransi serta pendidikan.
B. Faktor faktor produksi
Faktor produksi merupakan unsur-unsur ekonomis yang digunakan dalam proses produksi titik secara garis besar faktor produksi digolongkan menjadi dua yaitu faktor produksi asli dan turunan. Faktor produksi asli meliputi sumber daya alam serta tenaga kerja dan faktor produksi turunan meliputi modal dan skill atau kewirausahaan.
1. Faktor produksi asli
Sumber daya alam yaitu segala sesuatu di alam semesta ini baik yang ada di darat laut maupun di udara yang digunakan dalam proses produksi tanah yang terhampar luas baik yang ada di atasnya seperti udara tumbuhan binatang dan sebagainya maupun yang ada di dalamnya seperti batu-batuan emas tembaga batubara timah dan sebagainya merupakan contoh faktor produksi.
tenaga kerja, yaitu segala usaha manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan untuk proses produksi tenaga kerja manusia merupakan faktor yang paling penting karena dengan pemikiran dan tenaganya manusia dapat mengolah sumber daya alam sehingga memiliki manfaat yang lebih.
2. Faktor produksi turunan
Modal meliputi sarana dan prasarana dalam proses produksi modal tidak hanya berbentuk uang atau kapital tetapi juga berbentuk barang modal seperti peralatan mesin dan lain sebagainya.
kewirausahaan atau skill merupakan kemampuan yang dimiliki pengusaha dalam mengorganisir mengawasi dan mengendalikan proses produksi agar berjalan efektif dan efisien. Imbalan atau balas jasa yang diterima oleh seorang yang memiliki faktor produksi kewirausahaan adalah berupa gaji
C. Fungsi produksi
Fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan titik jadi, faktor produksi merupakan variabel tidak bebas sedangkan hasil produksi merupakan variabel bebas. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut:
Q = f (K,L,R,T)
Keterangan:
Q = jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis produksi
f = fungsi
K = jumlah stok modal
L = jumlah tenaga kerja
R = jumlah kekayaan alam
T = tingkat teknologi yang digunakan
D. Teori perilaku produsen
Teori produksi yang terkenal adalah teori dari David Ricardo, yaitu hukum tambahan hasil yang semakin berkurang atau The law of diminishing return. Hukum ini menyatakan jika suatu faktor produksi ditambah terus-menerus sementara faktor produksi yang lain tidak maka sampai pada tingkat produksi tertentu pertambahan hasil semakin berkurang
E. Konsep biaya produksi konsep penerimaan dan laba maksimum
Biaya produksi
Biaya produksi adalah keseluruhan input atau masukan yang digunakan dalam proses produksi. Dalam jangka pendek biaya ini dibagi menjadi 2 yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost). Biaya tetap (FC) merupakan biaya yang besarnya tetap dan tidak bergantung pada jumlah produk atau jumlah komoditas yang dihasilkan contohnya biaya gedung dan biaya mesin. Biaya variabel (VC) merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah bergantung pada jumlah produk fungsi biaya dapat dirumuskan sebagai berikut.
C = a + bX
Keterangan
C = cost atau biaya
a = biaya tetap atau konstanta
b = biaya marginal atau koefisien
X = komoditi yang dihasilkan
contoh soal
Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp250.000 dan biaya variabel per unit Rp4.000. maka besarnya biaya total dan rata-rata?
Jawab:
C = a + bx
C = 250.000 + (4000 x 800)
C = 250.000 + 3.200.000
C = 3. 450.000
jadi biaya total adalah Rp3.450.000
AR = TR / Q
AR = 3.450.000 / 800
AR = 4.312
jadi biaya rata-rata adalah Rp4.312
Konsep penerimaan
Proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan sejumlah barang atau produk produk yang akan dijual akan menghasilkan pendapatan yang menjadi penerimaan bagi produsen. Penerimaan atau revenue adalah sumber daya yang masuk ke perusahaan dalam satu periode. Fungsi penerimaan terdiri atas:
- Penerimaan total atau total revenue = TR adalah keseluruhan penerimaan yang diterima produsen Dari hasil penjualan barang-barang.
TR = Q x P
Keterangan:
TR = penerimaan modal
Q = jumlah produk yang dihasilkan
P = harga jual produk per unit
- Penerimaan rata-rata average revenue = AR adalah penerimaan produsen Dari hasil penjualan setiap barang
AR = TR / Q
Keterangan:
Ar = penerimaan rata-rata
PR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan
- Penerimaan marginal marginal revenue = MR adalah penerimaan tambahan Dari hasil penjualan setiap unit barang.
MR = TR / Q
Keterangan:
MR = penerimaan marginal
TR = tambahan penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan
Laba maksimum
laba adalah pendapatan bersih yang diterima oleh produsen atau penjual yaitu selisih antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan.
L = R - C
Keterangan:
L = laba
R = revenue penerimaan hasil penjualan
C = biaya
sebuah perusahaan bertujuan tidak hanya sekedar memperoleh laba tetapi bertujuan memperoleh laba maksimum. Laba maksimum dapat dihitung dengan persamaan berikut:
L' = R' - C' = 0 atau R' = C'
R' adalah penerimaan marginal Mr sedangkan C' adalah biaya marginal MC jadi laba maksimum dapat dicapai jika marginal revenue Mr = marginal cost MC
MR = MC
2. Distribusi
A. Pengertian distribusi
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi untuk menyalurkan barang dan jasa ke konsumen. Tanpa adanya distribusi maka barang yang sudah diproduksi tidak dapat sampai kepada konsumen dan dikonsumsi. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting dalam kegiatan ekonomi. Distribusi adalah kegiatan yang menghubungkan antara produsen dan konsumen. Dengan adanya distribusi, konsumen dapat menghabiskan nilai suatu barang dan bagi produsen distribusi dapat mengaktualisasikan kegunaan barang dan jasa. Jadi, distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan barang dan jasa sehingga dapat menambah nilai suatu barang.
B. intensitas distribusi
Kegiatan distribusi tidak hanya dilakukan oleh satu atau beberapa orang, namun dilakukan oleh perantara atau intensitas. Intensitas distribusi terdiri atas:
- Distribusi intensif, yaitu cara penyaluran dengan menggunakan sebanyak mungkin outlet.distribusi ini dilakukan oleh produsen yang menghasilkan barang convenience.
- Distribusi selektif, yaitu cara penyaluran dengan menggunakan lebih dari satu perantara untuk satu daerah penjualan dan lebih efektif.
- Distribusi eksklusif, yaitu cara penyaluran dengan menggunakan satu outlet saja
C. Faktor-faktor distribusi
Banyaknya barang dan jasa yang diproduksi menyebabkan tumbuhnya saluran-saluran distribusi, sehingga seorang produsen harus cermat dalam memilih saluran distribusi titik adapun faktor-faktor yang mempengaruhi saluran distribusi tersebut yaitu:
- Faktor pasar menyangkut saluran distribusi yang dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen yaitu konsumen letak geografis, jumlah pesanan dan kebiasaan
- Faktor barang, menyangkut nilai unit, besar dan berat barang mudah rusaknya barang standar barang dan pengemasan.
- Faktor perusahaan mempertimbangkan sumber dana, pengalaman, kemampuan manajemen, dan pengawasan serta pelayanan yang diberikan.
- Faktor kebiasaan mempertimbangkan kegunaan perantara titik sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.
3. Konsumsi
A. Pengertian dan tujuan konsumsi
Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang atau jasa. Konsumsi bertujuan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Barang yang dikonsumsi adalah barang yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik berupa barang sekali habis atau barang yang habis dipakai beberapa kali.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan oleh konsumen bergantung pada faktor-faktor berikut:
- Faktor intern yang mempengaruhi konsumsi yaitu: penghasilan, selera konsumen, kebiasaan atau pola konsumen
- Faktor ekstern yang mempengaruhi konsumen yaitu: adat istiadat, harga barang dan jasa lingkungan tempat tinggal
C. Kegunaan barang
Perilaku konsumen dengan melaksanakan kegiatan tidak terlepas dari manfaat dan nilai suatu barang titik besar kecilnya manfaat dan nilai suatu barang bergantung pada kemampuan barang tersebut dalam memenuhi kebutuhan manusia titik berkaitan dengan kegunaan suatu barang terdapat 2 perbedaan waktu kegunaannya, yaitu barang yang dapat langsung memenuhi kebutuhan hidup dan barang yang bermanfaat jika diproduksi lebih lanjut sehubungan dengan usaha manusia. Dalam rangka meningkatkan kegunaan utility suatu barang kegunaan barang dapat dibedakan sebagai berikut:
- Kegunaan bentuk (form utility), yaitu barang akan mempunyai kegunaan karena sudah diubah bentuknya.
- Kegunaan waktu (time utility), yaitu barang akan mempunyai kegunaan pada waktu tertentu
- Kegunaan tempat (place utility), yaitu barang akan mempunyai kegunaan setelah dipindahkan dari tempat asal ke tempat lain.
- Kegunaan kepemilikan (owner ship utility), yaitu barang mempunyai manfaat apabila sudah dimiliki orang lain
- Kegunaan dasar (elementary utility), yaitu barang berguna mempunyai unsur-unsur tertentu.
Suatu benda akan berdaya guna jika barang itu memiliki nilai (value). Benda akan bernilai jika mampu memenuhi kebutuhan manusia atau dapat ditukar dengan benda lain titik nilai barang dapat dikelompokkan menjadi:
- Nilai pakai (value in use), yaitu nilai dari suatu benda karena dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia titik nilai pakai dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
- Nilai pakai subjektif yaitu nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang terhadap barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan orang tersebut
- Nilai pakai objektif yaitu kemampuan suatu barang untuk dapat memuaskan kebutuhan manusia pada umumnya
- Nilai tukar (value in exchange), yaitu nilai suatu barang karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar dapat dikelompokkan menjadi:
- Nilai tukar subjektif yaitu nilai atau arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang dengan kemungkinan barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain sesuai dengan kehendak pemiliknya.
- Nilai tukar objektif yaitu nilai atau arti yang diberikan manusia terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain pada umumnya
D. Teori perilaku konsumen
Perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan mengenai bagaimana konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada dalam memenuhi keinginan atau kebutuhan yang diperoleh dari suatu produk. Teori perilaku konsumen menggunakan dua pendekatan yaitu:
- Pendekatan kardinal, menurut pendekatan kardinal nilai guna suatu barang dan jasa dapat diukur dengan konsep utilitas dengan anggapan bahwa guna dari setiap barang dan jasa dapat diukur maka kemampuan suatu barang dalam memuaskan kebutuhan yang lebih besar daripada yang lain diberikan nilai yang lebih tinggi begitu juga sebaliknya. Pada umumnya, semakin banyak barang dan jasa yang dikonsumsi maka akan semakin kecil guna marginal yang diperolehnya.
- Pendekatan ordinal, menurut pendekatan ordinal bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur namun cukup diketahui. Salah satu pemisalan penting dalam teori ekonomi adalah setiap orang akan selalu memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya. Dengan kata lain, setiap orang berusaha untuk memaksimumkan nilai guna dari barang dan jasa yang dikonsumsinya. Apabila yang dikonsumsi hanya satu barang kita lebih mudah menentukan pada tingkat mana nilai guna mencapai tingkat maksimum tetapi jika barang dan jasa yang dikonsumsi adalah beragam, menentukan cara konsumsi barang dan jasa yang akan menciptakan nilai guna maksimum tentu semakin rumit. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memaksimumkan nilai guna.
🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful
Tidak ada komentar:
Posting Komentar