Teacher Diarys Blogger

Post Top Ad

INFLASI


Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para pakar ekonomi, pemerintah maupun masyarakat umum. Sebelumnya, apakah kamu mengetahui tentang inflasi? Untuk memanaminya, mari kita pelajar materinya berikut ini.

1. Pengertian Inflasi

Secara umum, intlasi adalah gejala kenaikan harga secara terus-menerus (artinya semua harga terpengarun) karena terlalu banyak uang yang eredar, sedangkan jumlah barang tidak bertambah. inflasi dalam artian ini adalah gejala effective demand yang terlalu besar, entah karena akibat Kebijakan fiskal (anggaran belanja pemerintah) atau arena kebijakan moneter dari bank sentral. Misalnya, dalam masa pertama Rlinflasi yang terjadi angat tinggi, karena kebijakan fiskal terlalu gampang (loose). Artinya, kalau pemerintah nemerlukan uang. maka ditempuh jalan yang mudah, yakni cetak saja yang baru.

2. Penyebab Inflasi

Hal-hal yang menyebabkan terjadinya inflasi, diantaranya
  • Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation). Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan, sehingga terjadi perubahan pada ingkat harga, dikenal dengan istilan demand pull infiation
  • Desakan Biaya (Cost Push Inflation) Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input), sehingga mengakibatkan harga Produk-produk (output) yang dihasilkan Ikut naik.
3. Jenis-Jenis Inflasí

Inflasi dapat dilihat dari tiga segi yaitu dari tingkat keparahannya, dari tingkat penyebabnya, dan tingkat asalnya

a Jenis Inflasi Menurut Tingkat Keparahannya

Atas dasar besarnya laju inflasi, maka dapat dibagi ke dalam empat kategori, yaitu
  • Inflasi merayap (creeping inflation), ditandai dengan inflasi yang besarnya kurang darn 10% per tahun. Inflasi ini bisa juga disebut sebagai inflasi ringan.
  • Inflasi menengah (galloping inflation), besarnya antara 10-3096 per tahun. Inflasi ini cepat dan besar. Inflasi ini juga dikenal dengan inflasi sedang.
  • Inflasi berat (high inflation) Inflasi yang besarnya 30-100 per tahun.
  • Inflasi sangat tinggi (hyper inflation). yaitu inflasi yang ditandai naiknya harga secara drastis diatas 100%.
b. Jenis Inflasi Menurut Sebabnya

Menurut penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menj jadi:

  • Demand-pull inflation
Inflasi jenis ini disebabkan karena kelebihan permintaan erektif atas barang atau jasa, dan sering disebut sebagal intlasi sisi permintaan (demand side inflation) permintaan dan masyarakat terlalu besar, tidak dapat dilayani oleh kapasitas produksi, sehingga keseimbangan antara permintaan dan penawaran terganggu dan mengakibalkan harga-harga naik.
  • Cost-push inflation
Berbeda dengan demand-pull intlation, cost-push inflation biasanya ditandai dengan kenaikan harga dan turunnya produksi.

c. Jenis Inflasi Menurut Asalnya

Menurut asalnya, inflasi terdiri atas:
  • Imported inflation. Inflasi ini timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang di dalam negeri. Jenis inflasi ini banyak dialami oleh negara-negara sedang berkembang yang sebagian besar usaha produksinya mempergunakan bahan dan alat dan luar negeri.
  • Inflasi karena defisit anggaran belanja negara yang terus-menerus. Misalnya, di zaman Orde Lama, Indonesia mengalami intlasi yang sangat hebat. Apa sebabnya? Karena APBN mengalami defisit dalam jumlah yang menginstruksikan Bank Indonesia mencetak uang dalam jumlah besar untuk melayani kebutuhan pemerintah.
4. Menghitung Inflasi

Untuk mengetahui laju inflasi atau tingkat inflasi, digunakan indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai
dasar perhitungan.


    Keterangan
        IHKn     = indeks harga Konsumen pada tahun n
        IHKo        = indeks harga konsumen pada dasar atau tahun sebelumnya

Contoh:
Diketahui indeks harga konsumen bulan Februari dan Maret 2016 masing-masing sebesar 123,51 dan 123,75. Hitunglah besarnya laju intlasi bulan Maret 2016.

Penyelesaian.


5. Dampak Inflasi

Inflasi pada umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian. Akan tetapi, di sisi lain inflasi dapat menurunkan tingkat pengangguran atau salah satu cara untuk menyeimbangkan perekonomian negara. Adapun dampak inflasi, sebagai berikut.
  • Inflasi merugikan orang-orang yang memiliki penghasilan tetap, karena menyesuaikan upah/gaji yang biasanya mengikuti kenaikan harga dengan jarak waktu yang agak lama. Dengan demikian, penghasilan riil merosot.
  • Inflasi menyebabkan harga barang-barang ekspor menjadi lebih mahal, sehingga ekspor kita tidak dapat bersaing dengan hasil produksi dengan negara-negara lain.
  • Inflasi menyebabkan orang-orang segan untuk menabung (karena nilai mata uang tabungan merosot) dan mendorong orang lebih suka mencari pinjaman. Hal ini tentu akan menghambat perkembangan dunia usaha dan inflasi.
6. Cara-Cara Mengatasi Inflasi

a. Kebijakan Moneter

Kebijakan yang diambil oleh bank sentral tersebut dinamakan kebljakan moneter, yaitu dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut.
  1. Politik diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga.
  2. Politik pasar terbuka (open market policy) dijalankan dengan membeli dan menjual surat surat berharga
  3. Politik persediaan kas (cash ratio policy) adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan perSentase persediaan kas dari bank,
  4. Pengawasan kredit secara selektif.
b. Kebijakan Fiskal

Beberapa kebijakan pemerintah di bidang fiskal untuk mengatasi inflasi, sebagai berikut.
  1. Pengaturan pengeluaran pemerintah. Pemerintah harus menjaga penggunaan uang negara, agar sesuai dengan perencanaan. Jika pemerintah tidak mengatur pengeluarannya, maka akan mendorong pertambahan uang yang beredar. Pengaturan pengeluaran pemerintah juga dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi dan menghilangkan pemborosan Seperti menekan biaya perjalanan dinas, dan memprioritaskan pembangunan yang betul-betul sesuai untuk kemakmuran rakyat. 
  2. Peningkatan tarif pajak. Pada masa inflasi, ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, pemerintah menaikkan tarif pajak. Dengan dinaikkannya tarif pajak, maka penghasilan rumah tangga sebagian akan diberikan kepada pemerintah, sehingga daya beli masyarakat berkurang, maka permintaan terhadap barang dan jasa akan berkurang, dan hal tersebut dapat menekan laju inflasi.
  3. Pemberlakuan pinjaman pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah meminjam secara paksa kepada masyarakat. Akibatnya, pendapatan pemerintah akan bertambah dan daya beli masyarakat akan berkurang.

🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad