Teacher Diarys Blogger

Post Top Ad

KARAKTERISTIK KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI


Informasi akuntansi dibutuhkan oleh banyak pihak titik oleh sebab itu, informasi akuntansi harus berkualitas. Informasi akuntansi atau laporan keuangan haruslah berkualitas. Kualitas sebuah laporan keuangan dapat dilihat dari beberapa indikator. Dengan kata lain, sebuah laporan keuangan harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat dikatakan berkualitas. Kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari beberapa hal berikut.
  1. Ketelitian (accuracy). Ketelitian berkaitan dengan kebenaran laporan keuangan, sehingga bebas kesalahan dan informasi yang biasa atau ambigu adanya kesalahan dan informasi yang bias dapat mengurangi nilai informasi.
  2. Bentuk (form). Laporan keuangan memiliki bentuk yang pakem. artinya, setiap jenis laporan keuangan bentuk atau form-nya sudah pasti. Sebagai contoh, laporan keuangan laba rugi tentu berbeda dengan laporan perubahan modal. penyajian informasinya haruslah menggunakan format yang paling sesuai dengan permintaan pemakainya.
  3. Tempat (place). Informasi mempunyai nilai yang tinggi jika informasi tersimpan dalam bentuk yang mudah diperoleh kembali pada saat dibutuhkan. Maksud pernyataan ini, penyimpanan fisik maupun data laporan keuangan harus rapi sehingga mudah ditemukan saat dibutuhkan.
  4. Tepat waktu (time liness). laporan keuangan sudah lazimnya dibuat dengan tertib dan teratur sesuai dengan periode penulisan laporan. Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi jika informasi tersebut tidak kadaluarsa atau update informasi harus di selesaikan secepatnya mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan keputusan serta menghindari tertundanya pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan.
  5. Relevansi (relevancy). kesinambungan informasi dengan manfaat itu informasi sangat penting. Informasi akuntansi yang diperoleh akan mempunyai nilai yang tinggi jika informasi berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi tersebut. Agar informasi yang relevan harus dipilih metode-metode pengukuran dan pelaporan keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan.
  6. Reliabilitas (reability). Menyajikan informasi yang sudah teruji validitas maupun realibilitas nya amatlah penting untuk dilakukan titik informasi akan berkurang nilainya apabila orang yang menggunakan informasi meragukan realibilitas informasi tersebut titik dengan kata lain, informasi akuntansi tersebut dibuat dengan data yang benar dan metode perhitungan yang tepat. Selain itu dapat diuji, artinya dengan metode pengukuran yang sama, kebenaran laporan keuangan tersebut dapat diuji oleh pihak lain yang memiliki kompetensi.
  7. Dipercaya (trust). Hal ini berkaitan dengan kebenaran data serta kejujuran pembuat laporan keuangan dalam menyusun sesuai data yang ada. Ada beberapa indikator sebuah laporan keuangan dapat dipercaya. Pertama, menyajikan data yang seharusnya atau berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya. Kedua netral yaitu informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada keinginan pihak-pihak tertentu.
  8. Dimengerti (understanding). Informasi akuntansi harus disusun dengan metode dan bahasa yang dapat dimengerti oleh pihak pemakai informasi. Penyusunan dengan metode yang umum dan benar menunjukkan bahwa informasi akuntansi tersebut berkualitas. Penyusunan dengan metode yang dapat dimengerti dimaksudkan agar pembaca laporan keuangan dapat mengetahui makna laporan keuangan tersebut.

Prinsip Dasar Akuntansi
Untuk memudahkan pemahaman suatu konsep dasar akuntansi yang baik maka disusunlah prinsip dasar akuntansi yang menjadi patokan dalam mempelajari ilmu akuntansi. Prinsip dasar akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, Prosedur serta ketentuan yang mengandung teori ataupun secara praktis. Penggunaan prinsip dasar akuntansi sangatlah penting agar dapat keragaman dalam hal, cara, metode dan prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang.

Laporan keuangan yang ditertibkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporankeuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan pentingnya fungsi laporan keuangan, maka dari itu, haruslah disusun dengan baik. Salah satu indikasi laporan keuangan disusun dengan baik adalah diterapkannya prinsip prinsip informasi akuntansi.

Penggunaan prinsip dasar akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman dalam hal, cara, metode dan prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Prinsip-prinsip yang berkembang dalam ilmu akan akuntansi berbeda di setiap negara. Kewenangan penilaian dalam peraturan akuntansi di Indonesia ada di tangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi tersebut menerapkan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU). Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan mereka. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
  • Prinsip Entitas. Prinsip ini menjelaskan konsep kesatuan usaha yang harus berdiri sendiri dan terpisah dari usaha atau individu lain. Intinya, segala pencatatan akuntansi tidak boleh bercampur antara pencatatan usaha satu dengan usaha lainnya. Bahkan tidak boleh bercampur dengan keuangan individu. Usaha dan individu harus benar-benar dipisahkan tidak dalam satu laporan.
  • Prinsip satuan moneter. Prinsip ini menjelaskan bahwa laporan keuangan hanya mencatat transaksi yang dinyatakan dalam bentuk mata uang. Intinya hanya transaksi bernilai uang yang dapat dilaporkan dalam laporan keuangan. Hal-hal yang bersifat nonkuantitatif, seperti mutu,layanan, pelanggan atau prestasi pegawai tidak dapat dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan.
  • Prinsip kurun waktuPrinsip ini menjelaskan bahwa penilaian dan pelaporan keuangan suatu perusahaan memiliki tenggang waktu atau dibatasi hingga waktu tertentu.ini dimaksudkan agar suatu informasi keuangan dapat dihasilkan tanpa harus menunggu ketika usaha yang dijalankan telah tutup titik biasanya penyajian laporan keuangan dilakukan secara periodik, bulanan triwulan semester dan tahunan.
  • Prinsip biaya historis. Konsep yang mengharuskan penggunaan harga perolehan yang sesungguhnya dalam menilai harta atau jasa yang dibeli. Jika pada proses pembelian tawar-menawar terjadi, berarti yang dinilai yakni harga kesepakatan.
  • Prinsip pengungkapan lengkap. Prinsip ini menjelaskan bahwa penyajian laporan keuangan harus informative relevan serta mudah dipahami oleh penggunanya. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuangan dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut.
  • Prinsip usaha berterusan. Prinsip usaha-usaha berterusan menjelaskan bahwa suatu entitas ekonomi berjalan berkesinambungan dan berkelanjutan tanpa ada kejadian pembubaran, kecuali jika ada peristiwa tertentu yang dapat menyanggahnya.
  • Prinsip mempertemukan. Prinsip ini menjelaskan bahwa biaya dipertemukan dengan pendapatan karena adanya biaya yang dimaksud. Konsep ini akan menghasilkan nilai berupa penghasilan bersih selama periode tertentu.
  • Prinsip pengakuan pendapatan. Prinsip ini menjelaskan bahwa pendapatan merupakan kenaikan harta karena telah bertambah kegiatan usahanya seperti penjualan, persewaan, penerimaan bagi hasil dan kegiatan lainnya yang berkaitan. 
  • Prinsip materialitasPrinsip materialitas berkaitan dengan dampak dari suatu item terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Prinsip ini memungkinkan akuntan untuk menggunakan pertimbangan profesionalnya dan untuk menentukan apakah suatu material atau tidak. Suatu atom akan dianggap material jika pencantuman atau uraian tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian dari seorang pengguna laporan keuangan.
  • Prinsip konsistensi. Prinsip ini menjelaskan bahwa transaksi yang sejenis harus dicatat dan dilaporkan dengan metode yang sama pada periode berikutnya titik tujuan yang agar laporan keuangan dapat memiliki daya banding. Hal ini tidak berarti bahwa metode tersebut tidak boleh diubah. Jika perubahan metode dilakukan, maka sifat pengaruh perubahan tersebut serta alasannya harus diungkapkan dalam catatan laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.
  • Prinsip harga perolehan. Prinsip ini pada dasarnya menekankan pada aspek utang, aktiva modal dan penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan yang disepakati oleh pihak-pihak yang bertransaksi.
  • Prinsip realisasi penghasilan. Prinsip ini pada dasarnya mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan utang dan kebaikan pendapatan dari penjualan atau jasa selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan, sebagai berikut.
    • Pertama pada saat penjualan barang dan jasa
    • Kedua, sebelum penjualan ( sudah ada kontrak atau perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya)
    • Ketiga, pengakuan penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang berisi terjadinya piutang yang tidak tertagih)
  • Prinsip objektif. Prinsip ini bertujuan untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif artinya, tidak ada unsur subjektivitas seseorang atau kelompok tertentu di dalamnya.
  • Prinsip pengungkapan penuh (disclosure). Prinsip ini bertujuan memastikan laporan keuangan yang disusun hendaknya dapat menghasilkan dan memberikan semua informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Hal tersebut dimaksudkan dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan menunjukkan hasil jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Sudah layaknya hasil dari laporan keuangan tersebut bermanfaat bagi kemajuan organisasi perusahaan. Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberi pedoman tentang Akuntansi yaitu pengukuran pengakuan penyajian dan editan. Pengukuran adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit pengukuran suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.pengakuan adalah suatu jumlah rupiah kedalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut dapat mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan. Penyajian adalah pengungkapan hal info formatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai. Pengeditan membahas prinsip, prosedur dan teknik pengauditan laporan keuangan untuk memberi pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.

Bidang-bidang Akuntansi
Ilmu akuntansi terus berkembang pesat. Pasalnya, manajemen keuangan bahkan dalam organisasi perusahaan sekecil apapun membutuhkan akuntansi. Bahkan, keuangan rumah tangga sebenarnya juga membutuhkan pengetahuan akuntansi untuk mengetahui apakah keuangan jelas kegunaannya. Akuntansi memiliki berbagai bidang khususnya yaitu sebagai berikut:
  • Akuntansi Keuangan (financial accounting). Akuntansi keuangan adalah bidang ilmu akuntansi yang kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca laporan laba rugi dan laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu. Laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan sebagai informasi guna pengambilan keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan.
  • Pemeriksaan akuntansi (auditing). Pemeriksaan akuntansi adalah bidang akuntansi yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan pelaporan keuangan suatu badan baik perusahaan maupun pemerintah. Tujuan utama audit yang bekerja dengan konsep objektivitas dan Ide indenpendensi adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat dipercaya. Selain itu tujuan lainnya agar tercipta ketaatan terhadap kebijakan, prosedur serta menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan.
  • Akuntansi manajemen (management accounting). Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang bertujuan memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya. Kegunaan akuntansi manajemen antara lain mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
  • Akuntansi biaya (cost accounting). Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang mencatat dan menghitung serta menganalisis data biaya pada perusahaan industri dalam usaha menentukan besarnya harga pokok produksi suatu barang atau produk. Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya baik biaya yang telah maupun yang akan terjadi. akuntansi biaya akan menghasilkan laporan Harga untuk menyusun laporan keuangan.
  • Akuntansi perpajakan. Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang menekankan pada masalah perpajakan atau besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau perseorangan kepada pemerintah atau negara. Penekanannya pada hukum-hukum dan perhitungan-perhitungan dalam usaha menetapkan besarnya pajak tersebut.
  • Akuntansi penganggaran (budgeting). Akuntansi penganggaran adalah suatu akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar pedoman-pedoman tertentu maupun standar dari suatu badan anggaran berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di masa mendatang. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan, menjabarkan tujuan perusahaan dan finansialnya di masa yang akan datang.
  • Sistem akuntansi (accounting system). Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang melaksanakan kegiatan dalam merancang cara melakukan pendapatan akuntansi secara aman efisien dan efektif kegiatan tersebut mulai dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya. Sistem akuntansi berfokus pada aktivitas mendesain dan mengimplementasikan prosedur serta pengamanan data keuangan perusahaan. Tujuan utamanya adalah mengamankan harta yang dimiliki perusahaan.
  • Akuntansi pemerintahan (governmental accounting). Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi keuangan yang diterapkan di lembaga pemerintahan. Bidang ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan pemerintah atau negara. Pekerjaan yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi di badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan administrasi keuangan negara.

🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad