Secara umum akuntansi membahas tentang aset kewajiban dan ekuitas. Istilah aset sama dengan istilah lain seperti harta kekayaan atau aktiva. agar kita konsisten dalam menggunakan istilah akuntansi, pada pembelajaran ini kita akan menggunakan istilah aset titik pada prinsip persamaan dasar akuntansi menyatakan bahwa aset perusahaan harus sebanding dengan kewajiban (utang) dan ekuitas (modal) perusahaan titik Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi menunjukkan keseimbangan antara jumlah aset perusahaan dan jumlah kewajiban serta jumlah ekuitas.
Konsep Persamaan Dasar Akuntansi
Transaksi yang dilakukan oleh perusahaan akan menyebabkan penambahan atau pengurangan jumlah akun. Setiap transaksi dicatat dalam dua perkiraan, yaitu debet dan kredit dalam akuntansi pencatatan sisi debit tidak diartikan sebagai penerimaan, cukup diartikan sebagai pencatatan pada sisi kiri. Demikian halnya pencatatan kredit, tidak diartikan sebagai pengeluaran cukup diartikan sebagai pencatatan pada sisi kanan . intinya, adanya transaksi akan menyebabkan perubahan pada akun.
1. Pengertian persamaan dasar akuntansi
Dalam akuntansi dikenal adanya persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang menunjukkan jumlah aset atau kekayaan perusahaan yang selalu sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas perusahaan tersebut. Dengan rumus lain berarti jumlah aset yang dimiliki perusahaan dikurangi dengan jumlah kewajibannya ( liability ) sama dengan jumlah ekuitas. Rumusnya sebagai berikut:
Aset (harta ) = Kewajiban ( utang ) + Ekuitas (modal)
Kewajiban (utang) = Aset (harta) - Ekuitas (modal)
Ekuitas (modal) = Aset ( harta) - Kewajiban (utang)
Contoh soal:
Suatu perusahaan diketahui memiliki jumlah aset sebesar Rp50.000.000,- dan jumlah kewajiban sebesar Rp30.000.000,-. Hitunglah Berapa jumlah ekuitas nya.
Jawaban:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Rp50.000.000,- = Rp30.000.000,- + Ekuitas
Ekuitas = Rp50.000.000,- - Rp30.000.000,-
Ekuitas = Rp20.000.000,-
Dengan demikian, persamaan akuntansinya adalah:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Rp50.000.000,- = Rp30.000.000,- + Rp20.000.000,-
Rp50.000.000 = Rp50.000.000,-
2. Kegunaan Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi digunakan untuk mengetahui perubahan. Kekayaan dalam perusahaan setiap transaksi. Bagian sisi kiri persamaan disebut aset atau aktiva (D). Sementara bagian kanan persamaan disebut pasiva atau kewajiban dan ekuitas kredit apabila transaksi menyebabkan aset bertambah, maka dicatat di sisi kiri debet sebaliknya apabila transaksi menyebabkan aset berkurang maka dicatat di sisi kanan kredit. Sementara itu, apabila transaksi menyebabkan utang dan ekuitas bertambah maka dicatat di kanan kredit. Sebaliknya, apabila transaksi menyebabkan utang dan modal berkurang maka dicatat di sisi kiri debet.
Dalam transaksi akuntansi dikenal pula akun beban. Apabila transaksi menyebabkan beban bertambah maka dicatat sisi kiri debet sebaliknya apabila transaksi menyebabkan beban berkurang maka dicatat di sisi kanan kredit. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini:
Jumlah debit dan kredit dalam pencatatan akuntansi harus selalu sama atau seimbang. Jika di akhir pencatatan ditemukan jumlah yang berbeda antara debit dan kredit berarti telah terjadi kesalahan pencatatan atau pemasukan akun titik penambahan aset selalu diikuti dengan penambahan utang dan ekuitas. Antara aktiva dan pasiva harus seimbang jika aktiva berkurang maka pasiva akan mengalami peningkatan, demikian pula sebaliknya. Laporan keuangan harus dilandasi oleh adanya konsep kesatuan usaha yaitu perusahaan harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaan lainnya. Konsep ini harus dipertahankan agar transaksi perusahaan tidak tercampur dengan transaksi pribadi. laporan keuangan yang bercampur dengan keperluan pribadi menyebabkan manajemen perusahaan tidak akan stabil.
Analisis Transaksi dan pencatatan dalam persamaan dasar akuntansi
Persamaan dasar akuntansi dapat digunakan untuk melihat pengaruh semua transaksi yang dilakukan perusahaan terhadap posisi keuangan perusahaan pada suatu saat titik dengan persamaan akuntansi, dapat mengetahui pergerakan kondisi keuangan suatu perusahaan akibat berbagai transaksi yang dilakukannya di setiap saat. pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi dapat terjadi antara aset dan aset aset dan kewajiban serta aset dan ekuitas setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi baik sisi kiri maupun sisi kanan persamaan akuntansi dalam jumlah yang sama.
Contoh:
- Pembelian perlengkapan dilakukan dengan cara tunai. Pengaruhnya: aset tambah dan aset kurang
- Pembelian mesin secara kredit. Pengaruhnya: aset tambah dan kewajiban tambah
- Pembayaran kewajiban. Pengaruhnya: kewajiban kurang dan aset kurang
- diterimanya pendapatan jasa tunai dari suatu pekerjaan. Pengaruhnya: aset tambah dan ekuitas tambah
Berikut contoh soal analisis dan pencatatan dalam persamaan dasar akuntansi:
Tuan Dadi menyetorkan uang secara tunai untuk mendirikan suatu perusahaan sebesar Rp7.000.000 sebagai modal awal. Pengaruh transaksi tersebut adalah aset berupa kas bertambah Rp7.000.000 ekuitas bertambah Rp7.000.000 maka persamaan dasar akuntansinya adalah:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Rp7.000.000 = 0 + Rp7.000.000
Rp7.000.000 = Rp7.000.000
jadi, persamaan dasar akuntansi dari transaksi tersebut, yaitu aset berupa kas dan ekuitas sama-sama bertambah rp7.000.000
Perusahaan membeli peralatan berupa komputer sebesar Rp5.000.000 dibayar tunai rp3.000.000 sisanya secara kredit. Pengaruh transaksi tersebut adalah: aset berupa peralatan bertambah Rp5.000.000 aset berupa kas berkurang Rp3.000.000. kewajiban berupa utang bertambah Rp2.000.000. maka persamaan dasar akuntansinya adalah:
Aset (peralatan) - Kas = Kewajiban + Ekuitas
Rp5.000.000 - Rp3.000.000 = Rp2.000.000 + 0
Rp2.000.000 = Rp2.000.000
Perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp1.000.000. Pengaruh transaksinya adalah: aset berupa kas bertambah Rp1.000.000 ekuitas bertambah Rp1.000.000 maka persamaan dasar akuntansinya adalah:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Rp1.000.000 = 0 + Rp1.000.000
Rp1.000.000 = Rp1.000.000
Perusahaan membayar beban listrik sebesar Rp500.000. pengaruh transaksi tersebut adalah: aset berupa kas berkurang Rp5.000.000, ekuitas berkurang Rp5.000.000 maka persamaan dasar akuntansinya adalah:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
- Rp500.000 = 0 + (-Rp500.000)
- Rp500.000 = - Rp500.000
Perusahaan melunasi utang pembelian peralatan sebesar Rp2.000.000. pengaruh transaksi tersebut adalah: aset berupa kas berkurang Rp2.000.000 kewajiban berupa utang berkurang Rp2.000.000. maka persamaan dasar akuntansinya adalah :
Aset = Kewajiban + Ekuitas
-Rp2.000.000 = (-Rp20.000.000) + 0
-Rp2.000.000 = -Rp2.000.000
Berikut persamaan akuntansi nya dalam bentuk tabel:
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
No.
|
Aset
|
Kewajiban Dan Utang
|
Keterangan Transaksi
|
Kas
(Rp)
|
Peralatan
(Rp)
|
Utang
(Rp)
|
Modal
(Rp)
|
1.
|
(+) 7.000.000
|
-
|
|
(+) 7.000.000
|
Investasi awal
|
2.
|
(-) 3.000.000
|
(+) 5.000.000
|
(+) 2.000.000
|
-
|
Peralatan (Komputer)
|
|
4.000.000
|
5.000.000
|
2.000.000
|
7.000.000
|
|
3.
|
(+) 1.000.000
|
-
|
|
(+) 1.000.000
|
Pendapatan
|
|
5.000.000
|
5.000.000
|
2.000.000
|
8.000.000
|
|
4
|
(-) 500.000
|
|
|
(-) 500.000
|
Beban Listrik
|
|
4.500.000
|
5.000.000
|
2.000.000
|
7.500.000
|
|
5.
|
(-) 2.000.000
|
|
(-) 2.000.000
|
|
Melunasi Utang
|
|
2.500.000
|
5.000.000
|
0
|
7.500.000
|
|
|
Rp7.500.000
|
Rp7.500.000
|
Total
|
Perlakuan dan Basis Akuntansi
Perlakuan akuntansi dan basis akuntansi diperlukan dalam proses kegiatan akuntansi. Dengan menerapkan konsep yang terkait dengan perlakuan akuntansi dan menggunakan basis akuntansi dengan tepat maka tujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik dapat tercapai.
1. Perlakuan akuntansi
Beberapa konsep yang terkait dengan perlakuan akuntansi, sebagai berikut.
Pengertian pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi, sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset kewajiban ekuitas pendapatan belanja dan pembiayaan. Agar dapat diakui atau dicatat suatu kejadian atau peristiwa minimal harus memenuhi 2 kriteria, sebagai berikut.
- Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar atau masuk ke dalam entitas pelaporan yang bersangkutan.
- Nilai atau biaya yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut dapat diukur atau dapat diperkirakan atau diestimasi dengan andal.
Pengukuran dalam akuntansi adalah sebuah proses penempatan nilai uang demi mengakui dan memasukkan setiap pos pada laporan keuangan. Pengukuran terhadap pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam bentuk uang rupiah.
Pencatatan adalah proses analisis atau suatu transaksi yang terjadi dalam entitas dengan cara menempatkan transaksi di sisi debet dan di sisi kredit pencatatan transaksi keuangan menggunakan sistem tata buku berpasangan yaitu pencatatan sering dilakukan dengan istilah menjurnal. Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi.
Penyajian adalah proses penempatan suatu akun secara terstruktur pada laporan keuangan. Akun aset kewajiban dan ekuitas disajikan dalam laporan neraca, sedangkan akun pendapatan dan beban disajikan dalam laporan laba/rugi.
Pengungkapan adalah proses menjelaskan secara naratif atau rincian menyangkut angka angka yang tertera dalam laporan neraca laporan laba rugi dan laporan arus kas. Penjelasan secara naratif terhadap pos-pos laporan keuangan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Basis akuntansi
Basis akuntansi merupakan himpunan dari standar akuntansi yang menetapkan dampak keuangan dari transaksi harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan titik basis akuntansi pada umumnya ada dua yaitu:
Basis kas merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi, karena pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi di mana uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain, akuntansi kas basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh Transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan belanja dan pembiayaan.
Basis kas akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima. Misalnya, perusahaan menjual produknya, akan tetapi uang pembayaran belum diterima, maka pencatatan pendapatan penjualan produk tersebut tidak dilakukan. Jika kas telah diterima maka transaksi tersebut baru akan dicatat, Seperti halnya dengan dasar akrual. Cash basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pengakuan, yaitu:
- Pengakuan Pendapatan.Saat pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat perusahaan menerima pembayaran secara khas. Dalam konsep basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih.
- Pengakuan Biaya.Pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara khas. Sehingga, pada saat sudah diterima pembayaran, maka biaya sudah diakui pada saat itu
Disamping itu, pencatatan akuntansi dengan metode cash basis juga mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai berikut.
- Keunggulan pencatatan akuntansi secara cash basis yaitu:
- Metode cash basis dilakukan untuk pencatatan pengakuan pendapatan belanja dan pembiayaan.
- Beban atau biaya belum diakui sampai adanya pembayaran secara cash maupun beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam penghitungan pendapatan.
- Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas, sehingga benar-benar mencerminkan posisi yang sebenarnya.
- Pada penerimaan kas biasanya diakui sebagai pendapatan.
- Kelemahan pencatatan akuntansi secara cash basis, yaitu:
- Metode cash basis tidak mencerminkan besar kas yang tersedia
- Akan dapat menurunkan perhitungan pendapatan, karena adanya pengakuan pendapatan sampai diterimanya uang kas.
- Biasanya dipakai oleh perusahaan yang usahanya relatif kecil seperti toko warung praktek dokter spesialis, pedagang kaki lima dan lain-lain.
- Setiap pengeluaran kas diakui sebagai beban.
- Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena pencatatan diakui pada saat masuk atau keluar.
- Basis Akrual Accrual Basis
Teknik basis akrual memiliki metode pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar-benar diterima atau dikeluarkan.dengan kata lain, basis akrual digunakan untuk pengukuran aset kewajiban dan ekuitas. Jadi, basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh Transaksi dan peristiwa lainnya pada saat Transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Basis akrual juga berdasarkan konsep ada 2 pengakuan, yaitu:
- Pengakuan Pendapatan. Saat pengakuan pendapatan dalam accrual basis adalah pada saat perusahaan mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan titik dalam konsep akrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan khas benar-benar diterima.
- Pengakuan Biaya. Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi maka titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya walaupun biaya tersebut belum dibayar titik dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa menggunakan konsep akrual basis.
Disamping itu, pencatatan akuntansi dengan metode akrual juga mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, sebagai berikut:
- Keunggulan pencatatan akuntansi secara akrual basis, yaitu:
- Metode accrual basis digunakan untuk pengukuran aset kewajiban dan ekuitas
- Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya.
- Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya, walaupun kas belum diterima.
- Banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar (sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk menggunakan basis akrual).
- Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan transaksi yang terjadi.
- Kelemahan pencatatan akuntansi secara akrual basis yaitu:
- Metode accrual basis digunakan untuk pencatatan
- Biaya yang belum dibayarkan secara cash, akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan
- Adanya risiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat pengurangan pendapatan perusahaan
- Dengan adanya pembentukan cadangan akan mengurangi pendapatan perusahaan
- Perusahaan tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain dapat diterima.
🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful
Tidak ada komentar:
Posting Komentar