Teacher Diarys Blogger

Post Top Ad

TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA




Tahapan pengikhtisaran meliputi beberapa kegiatan, yaitu diawali dari penyusunan neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian dan menyusun kertas kerja. 

1. Menyusun neraca saldo
Tahapan setelah posting ke buku besar yaitu penyusunan neraca saldo. Neraca saldo disusun setiap akhir bulan atau setiap akhir periode. Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo sementara setiap akun buku besar pada suatu saat tertentu. neraca saldo biasanya disusun pada akhir periode akuntansi yang tujuan untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debet dengan saldo kredit. cara menyusun neraca saldo adalah dengan menghitung sisa dari masing-masing akun buku besar dari sisa saldo tersebut disusun dalam daftar saldo berdasarkan urutan nomor dan sifat likuiditasnya.

dwiema1997 – Akuntansi Is Me
Prosedur penyusunan neraca saldo

 Berikut ini adalah neraca saldo dari buku besar salon Arsita.

2. Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun, sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian memiliki fungsi berikut.
  • Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode, sehingga sesuai dengan saldo riil (yang sesungguhnya).
  • Menghitung pen dapatan dan beban selamaperiode yang bersangkutan.

Penyesuaian pada akhir periode akuntansi Akun-akun yang lazim disesuaikan pada akhir periode akuntansi untuk perusahaan jasa, meliputi akun perlengkapan, akun beban dibayar di muka, akun penyusulan aset tetap, akun pendapatan yang masih anus diterima, akun beban yang masih harus dibayar dan akun pendapatan diterima di muka.

  • Akun Perlengkapan
Akun perlengkapan memerlukan penyesuaian, karena ada pemakaian selama periode tertentu Karena ada perubahan inilah maka akun perlengkapan memerlukan penyesuaian.

Jurnal Pencatatan: 
Beban perlengkapan (Debit)
        Perlengkapan (Kredit)
Contoh Soal:
    • Saldo sementara akun perlengkapan sebesar Rp1.000.000,00. Data di akhir periode, perlengkapan yang tersisa Rp300.000,00.
                    Perhitungan penyesuaian:
                        Perlengkapan awal (neraca saldo)-Perlengkapan akhir
                        Rp1.000.000,00-Rp300.000,00 = Rp700.000,00

                    Ayat jumal penyesuaian berdasarkan informasi akuntansi di atas adalah:
                        Beban perlengkapan                 Rp700.000,00
                                Perlengkapan                             Rp700.000,00
                        (perlengkapan yang terpakai)
    • Data di akhir periode, perlengkapan yang terpakai sebesar Rp300.000,00. Ayat jurnal penyesuaian berdasarkan informasi akuntansi di atas adalah:
                        Beban perlengkapan                 Rp300.000,00
                                Perlengkapan                             Rp300.000,00
                        (perlengkapan yang terpakai)

  • Akun Penyusutan Aset Tetap
Akun aset tetap memerlukan penyesuaian, karena ada penyusutan aset. Penyusutan aset tetap adalah berkurangnya kemampuan suatu aset tetap untuk memberikan manfaat ekonomis secara berangsur-angsur sejalan dengan perjalanan waktu.

Jurnal Pencatatan: 
Beban penyusutan peralatan (Debit)
        Akumulasi penyusutan peralatan (Kredit)
Contoh Soal:
Akun peralatan menunjukkan saldo Rp8.000.000,00. Pada akhir periode, peralatan disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan. Sebelum membuat jumal penyesuaian, terlebih dahulu harus menghitung jumlah penyusutannya, yaitu:

Perhitungan penyesuaian:

Peralatan Rp8.000.000,00 * 10% = Rp800.000.00

Ayat jurnal penyesuaian berdasarkan data tersebut, yaitu:
        Beban penyusutan peralatan             Rp800.000,00
                Akumulasi peny peralatan                 Rp800.000,00

  • Akun Beban Dibayar Di Muka
Contoh akun beban dibayar di muka, yaitu sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, dan bunga dibayar di muka, Ada dua cara mencatat beban dibayar di muka dalam jumal penyesuaian, yaitu:

1. Jurnal Pencatatan Mengakui Pembayaran sebagai Aset.
Beban iklan (Debit)
        Iklan dibayar di muka (Kredit)
2. Jurnal Pencatatan Mengakui Pembayaran sebagai Beban.
Iklan dibayar di muka (Debit)
        Beban iklan (Kredit)
Contoh Soal:
Akun iklan dibayar di muka yang tercatat sebesar Rp1.500.000,00. Pada akhir periode akuntansi, iklan
dibayar di muka untuk 1 tahun dihitung mulai tanggal 1 November. Ayat jurnal penyesuaian berdasarkan data di alas adalah:

1. Pembayaran diakui sebagai aset
    
    Perhitungan penyesuaian:
    Pencatatan akun tersebut dilakukan dengan  melakukan perhitungan, sebagai berikut.
    2/12 x Rp1.500.000,00 = Rp250.000,00
    Iklan yang menjadi beban pada akhir periode 31 Desember adalah 2 bulan, yaitu senilai Rp250.000,-

    Jurnal Pada saat Pembayaran (1 November)
            Iklan dibayar di muka     Rp1.500.000,00
                Kas                                         Rp1.500.000,00
   Jurnal penyesuaian pada akhir periode dicatat dalam akun (31 Desember)
            Beban iklan                    Rp250.000,00
                Iklan dibayar di muka            Rp250.000,00


2. Pembayaran diakui sebagai beban

    Perhitungan penyesuaian:
    Pencatatan akun tersebut dilakukan dengan melakukan perhitungan, sebagai berikut.
    10/12 x Rp1.500.000,00 = Rp1.250.000,00
    Bagian beban iklan yang belum menjadi beban pada akhir periode adalah 10 bulan, yaitu senilai 
    Rp1.250.000,00.

    Jurnal Pada saat Pembayaran (1 November)
            Beban iklan                    Rp1.500.000,00
                Kas                                         Rp1.500.000,00
    Jurnal penyesuaian pada akhir periode dicatat dalam akun (31 Desember)
            Iklan dibayar di muka    Rp1.250.000,00
                Beban iklan                            Rp1.250.000,00

  • Akun Pendapatan Diterima Dimuka
Akun pendapatan memerlukan penyesuaian, karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan. Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai utang (kowajiban), tetapi akan menjadi pendapatan dikemudian hari, Pendapatan ini timbul karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut, Ada dua cara mencatat pendapatan diterima di muka dalam jurnal penyesuaian, yaitu:
1. Jurnal dicatat sebagai utang.
Sewa diterima di muka (Debit)
    Pendapatan sewa (Kredit)
2. Jurnal dicatat sebagai pendapatan.
Pendapatan sewa (Dedit)
    Sewa diterima di muka (Krebit)
Contoh Soal:
Akun sewa diterima di muka yang tercatat sebesar Rp2.400.000,00. Pada akhir periode akuntansi, sewa
diterima di muka untuk 1 tahun dihitung mulai tanggal 1 September. Ayat jurnal penyesuaian berdasarkan data di atas adalah:

1. Dicatat sebagai utang
    Perhitungan penyesuaian:
    Pencatatan akun tersebut dilakukan dengan melakukan perhitungan sebagai berikut.
    4/12 x Rp2.400.000,00 = Rp800.000,00
   Penyesuaian dicatat yang sudah menjadi pendapatan pada akhir periode 31 Desember adalah 4 bulan, 
   yaitu senilai Rp800.000,00.

    Jurnal pada ssat penerimaan (1 September)
            Kas                                        Rp2.400.000,00
                Sewa diterima di muka                Rp2.400.000,00
    Jurnal penyesuaian pada akhir periode dicatat dalam akun (31 Desember)
            Sewa diterima di muka         Rp800.000,00
                Pendapatan sewa                          Rp800.000,00

2. Dicatat sebagai pendapatan
    Perhitungan penyesuaian:
    Pencatatan akun tersebut dilakukan dengan melakukan perhitungan, sebagai berikut.
    8/12 x Rp2.400.000,00 = Rp1.600.000,00
    Penyesuaian dicatat yang belum menjadi pendapatan pada akhir periode 31 Desember 
    adalah 8 bulan, yaitu senilai Rp1.600.000,00.

     Jurnal pada ssat penerimaan (1 September)
            Kas                                    Rp2.400.000,00
                Pendapatan sewa                         Rp2.400.000,00
    Jurnal penyesuaian pada akhir periode dicatat dalam akun (31 Desember)
            Pendapatan sewa               Rp1.600.000,00
                Sewa diterima di muka                Rp1.600.000,00

  • Akun Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah terjadi, tetapi pada akhir periode belum dibayar. Contoh akun beban yang masih harus dibayar adalah gaji yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus dibayar, dan sebagainya.
Jurnal Pencatatan: 
Beban gaji (Debit)
    Utang gaji (Kredit)
Contoh Soal:
Akun beban gaji karyawan yang belum dibayar Rp1.000.000,00 Jumal penyesuaian untuk informasi tersebut, sebagai berikut.

        Beban gaji                 Rp1.000.000,00
                Utang gaji                    Rp1.000.000,00

  • Akun Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Akun pendapatan memerlukan penyesuaian, karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan. Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu, tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya.
Jurnal Pencatatan: 
Piutang (Debit)
    Pendapatan (Kredit)
Contoh Soal:
Bunga simpanan di bank yang belum diambil Rp100.000,00 Jurnal penyesuaian untuk informasi tersebut adalah:
        Piutang bunga                Rp100.000,00
             Pendapatan bunga            Rp100.000,00


3. Menyusun Kertas Kerja
Kertas kerja yang juga sering disebut dengan neraca lajur berupa lembaran kertas berkolom-kolom yang berisi semua unsur-unsur akun, baik akun riil, maupun akun nominal yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Kertas kerja merupakan suatu lembaran berlajur yang dirancang untuk mengikhtisarkan semua data akuntansi, sehingga memberikan gambaran tentang laba/rugi perusahaan serta saldo aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Kertas kerja perlu disusun sebelum menyusun laporan keuangan, karena mempunyai fungsi sebagai alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Selain itu, pembuatan kertas kerja memiliki fungsi, sebagai berikut.
  • Penyediaan data-data penyesuaian, yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam pencatatan buku besarnya.
  • Kertas kerja berguna dalam menghitung laba bersih, perubahan ekuitas (jika perusahaan perseorangan) atau laba yang ditahan (jika perseroan terbatas).
  • Data-data yang ada pada kertas kerja dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangansuatu perusahaan secara formal, yang biasanya disajikan secara periodik.
  • Kertas kerja memberikan data-data yang berguna dalam membuat jurnal penutup untuk keperluan kesinambungan kegiatan akuntansi pada periode berikutnya.
Kertas kerja disusun sebelum menyusun laporan keuangan. Selain memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan, kertas kerja juga berfungsi untuk membantu proses penutupan akun buku besar. Berikut Format kertas kerja 

Neraca Lajur/Kertas Kerja (Worksheet) (1) ~ Belajar Ekonomi yuk !


🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad