Teacher Diarys Blogger

Post Top Ad

RUANG DAN WAKTU KEHIDUPAN MANUSIA



Sejarah membahas aktivitas manusia pada masa lalu. Kisah manusia tersebut dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi kehidupannya. sudut pandang manusia tersebut dibatasi oleh waktu dan ruang, serta tempat manusia itas manusia pada masa waktu, Kreativitas manusia pada masa lampau berbeda dengan kreativitas manusia pada masa kini. Demikian halnya dengan ruang. Pemahaman tentang ruang dan waktu diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.

Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu Saaan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subjek atau pelaku sejarah. nuvias manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Usia Selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan anusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat di mana manusia hidup (berakivitas). Berikut ini penjelasan tentang keterkaitan antar manusia, ruang, dan waktu.

1. Manusia

Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah aktor utama yang sangat menentukan suatu peristiwa sejarah, sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. 

Ketika kita mempelajari sejarah, maka kita sedang mempelajari manusia, baik sebagai makhluk individu, makhluk sosial, ataupun makhluk politik. Fungsi dan kedudukan manusia di muka bumi akan menghasilkan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan umat manusia, yaitu sejarah. Dalam hal ini manusia menempatkan dirinya sebagai makhluk yang cerdas, memiliki peradaban, dan berjuang mempertahankan hidup agar menjadi lebih baik. Manusia menggunakan akal pikiran, hati nurani, dan nafsunya untuk memunculkan ide-ide kreatif yang membentuk sebuah peradaban atau budaya. Proses ini memunculkan adanya interaksi manusia dengan lingkungannya, Interaksi manusia dengan manusia lain, dan interaksi manusia dengan Sang Pencipta (Tuhan). Keselurunan aktivitas manusia inilah yang
melahirkan sejarah dalam kehidupan umat manusia.

Manusia dalam sejarah dapat mencakup dua peran, yaitu manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif. Objektvitas penceritaan sejarah oleh manusia sangatlah rendah.

Tahukah Anda mengapa demikian ini disebabkan oleh ikatan emosional dan intelektual dalam diri setiap manusia. Orang Indonesia yang menulis tentang sejarah perjuangan Indonesia dalam menghadapi penjajan enu usalnnya akan iebih membela kepentingan rakyat Indonesia yang dijajah. Sebaliknya, apabila orang Belanda menulis tentang sejarah yang melibatkan mereka, tentunya akan lebih mengarah kepada pembelaannya terhadap latar belakang dan asal negerinya. Realitas dalam sejaran tidak memiliki makna dengan sendirinya. Akan tetapi, realitas itu dimaknai oleh manusia-manusia yang menentukan arus kesejarahan.

Sehingga makna yang didapat pun berbeda satu sama lain. Di sinilah tantangan bagi para Sejarawan, di mana mereka dituntut untuk memaknai isi sejarah seobjektif mungkin dengan pemakaian sudut pandang masa kini dalam mendalami isi sejarah yang memiliki sudut pandang masa lalu yang tentu berbeda. Manusia sangat memengaruhi sejarah karena manusia yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan ininya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi Seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri (every man is own historians)

Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan objek sejarah yang dikaji oleh subjek. Objek pembahasan sejarah berkisar pada kehidupan umat manusia yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, manusialah yang menjadi sasaran pembahasan dalam sejarah dan menentukan warna kehidupan di muka bumi. Tinggi rendahnya sejarah sebuah bangsa ditentukan oleh segenap aktivitas manusia sebagai objek pembahasan sejarah.

Kecenderungan manusia sebagai makhluk sosial mengandung konsekuensi bahwa manusia berusaha untuk hidup bersama dengan orang lain membentuk suatu komunitas masyarakat yang memilki ciri-ciri spesifik, termasuk sejarahnya. Kecenderungan manusia atas sejarah memungkinkan manusia memiliki suatu kemampuan untuk merekam jejak-jejak Sejaran dan berusaha mewariskan masa lalunya. Hal inilah yang disebut dengan istilah tradisi sejarah, Jadi, tradisi sejarah merupakan kemampuan yang dimiliki suatu masyarakat untuk merekam dan mewariskan masa lalunya kepada generasi yang akan datang. Hal ini berlaku Daik pada masa prasejarah (masyarakat belum mengenal tulisan) ataupun pada masa sejarah (telah mengenal tulisan). Pada masa prasejarah, masyarakat memiliki tradisi sejarah dengan media folklor, dongeng, mitologi, dan budaya yang dimilikinya.

Sementara masyarakat yang telah mampu mengenal tulisan, meninggalkan jejak-jejak sejarah melalui rekaman tertulis berupa prasasti, dokumen, dan kitab-kitab yang dihasilkannya. Di sinilah peran manusia memegang kunci pokok sebagai subjek dan objek sejarah.

2. Ruang

Pembahasan sejarah akan melibatkan unsur ruang/tempat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian ruang adalah sela-sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di bawah rongga rumah). Ruang juga diartikan sebagai rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang.

Sejarah, dimensi ruang atau tempat merupakan unsur terpenting yang akan menjadi identitas dari peristiwa sejarah yang berlangsung, yaitu di mana tempat terjadinya peristiwa sejarah tersebut. Unsur ruang/tempat dari peristiwa sejarah berkaitan dengan lingkungan geografis, lengkap dengan segala keunikan yang dimilikinya baik keunikan dari faktor alam ataupun budaya yang melingkupi peristiwa sejarah tersebut. Dalam kehidupannya, manusia memiliki komunitas dengan identitas masing-masing. ldentitas inilah yang membedakan satu komunitas dengan komunitas lainnya, baik identitas kesukuan, identitas budaya, dan identitas geografis. Pada akhirnya sebuah peristiwa sejarah yang berlangsung akan memiliki unsur ruang yang menjadi identitas peristiwa tersebut.

Sebagai contoh, timbulnya kerajaan Hindu-Buddha di lndonesia di berbagai tempat akan menghasilkan berbagai corak dan ciri masing-masing. Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur berbeda ciri dan coraknya dengan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Hal inilah yang dimaksud dengan dimensi ruang dalam peristiwa sejarah.


3. Waktu

Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Dimensi waktu dalam sejarah berkaitan dengan masa atau saat. Dalam Kamus Besar Banasa Indonesia, waktu diartikan sebagai rangkaian saat dari sebuan proses perbuatan atau keadaan dari berlangsungnya sebuah peristiwa.

Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak Sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah Kurun waKtu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya. Setiap peristiwa menengaruni peristiwa berikutnya, terjadi hubungan sebab akibat dalam peristiwa sejarah.

Dimensi waktu akan menentukan kapan peristiwa sejarah itu berlangsung, bagaimana situasi zamannya dan juga pengaruh yang dihasilkan peristiwa itu untuk masa yang akan datang Sehingga sejarah merupakan rangkaian peristiwa yang bergerak secara kronologis. Peristiwa sejarah hanya berlangsung sekali (einmalig) dan tidak mungkin akan berulang. karena dimensi waktunya tentu tidak akan berulang dan ditarik mundur ke belakang lagi.

Oleh karena itu, ketika menentukan sebuah peristiwa sejarah, maka harus dikemukakan secara utuh proses dari berlangsungnya peristiwa tersebut. Benetto Croce mengemukakan Danwa sejaran tidak sekadar mengungkapkan peristiwa yang terjadi di masa lampau saja, tetapi merupakan sebuah proses untuk mendalami dan memahami secara utuh pola-pola kehidupan umat manusia dengan segala kelengkapan potensi yang dimilikinya dalam pembahasan ruang dan waktu. Sejarah harus dapat menjawab dan menjelaskan sebuah peristiwa dengan utuh dan merujuk pada unsur-unsur yang meliputi what (apa), wno (siapa), when (kapan), where (di mana), how (bagaimana), dan why (mengapa).

Konsep waktu sangat penting bagi sejarah, terutama saat riset (penelitian) dan penentuan kronologis sejarah, atau simbolis dalam penentuan judul karya sejarah. waktu dapat juga dijadikan sebagai catatan bagi seseorang saat mengalami peristiwa unik bagi dirinya. Dalam waktu 24 jam atau satu hari terdapat rentetan peristiwa atau kejadian. Rentetan peristiwa kemarin akan berpengaruh terhadap peristiwa di masa kini dan akan datang. Sebagai contoh, seorang pelajar yang belajar dengan giat kemarin malam sebagai rencana untuk menghadapi ujian nasional akan memengaruhi hasil ujian nasional di masa kini dan masa depannya di masa yang akan datang.

Dengan demikian, waktu tidak sekadar alat atau instrumen yang menakjubkan, tetapi sebagai nilai pada dirinya sendiri, menjadi variabel independen, variabel utama, faktor determinan dalam kehidupan sosial kita. Begitu pentingnya waktu dalam kehidupan manusia Jika waktu telah berlalu sudah dipastikan tidak dapat bisa diulang kembali. Berkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi empat hal, sebagai berikut.

a. Perkembangan
Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contoh paling jelas adalah perkembangari demokrasi Amerika Serikat yang mengikuti perkembangan kota.

b. Kesinambungan
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Contohnya, kolonialisme adalah kelanjutan dari patrimonialisme.

c. Pengulangan
Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau terjadi lagi pada masa selanjutnya. Contohnya, runtuhnya pemerintahan Orde Lama akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh demonstrasi tahun 1966. Peristiwa itu kembali terjadi di mana pemerintahan orde baru mengalami keruntuhan akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh demonistran tahun 1998.

d. Perubahan
Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran dan perkembangan. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar. Contohnya,Perubahan tata Budaya kesukuan masyarakat di Nusantara zaman dahulu menjadi sistem kerajaan yang dianggap sebagai hasil pengaruh masuknya agama Hindu-Budha di Nusantara. Oleh karena itu, peristiwa sejarah tidak pernah putus dari rangkaian masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah sebuah Kontinuitas (kesinambungan). Dengan belajar sejarah, manusia bisa belajar dari pengalaman masa lalu, mencermati dan menggunakan pengalaman masa lalu pada masa kini, serta merencanakan kehidupan yang lebih baik dan menghindari kesalahan-kesalahan pada masa yang akan datang. Masa yang akan datang merupakan hal yang Sangat penting dari kehidupan manusia. Pengalaman masa lalu yang perlu dipelajar tidak nanya masa lalu diri sendiri, tetapi juga orang lain terutama orang-orang yang sukses dan pemimpin besar

Konsep tentang ruang dan waktu melekat dalam eksistensi manusia. Pemahaman tentang Onsep ruang dan waktu akan memberikan pandangan realitas kehidupan manusia. Hal tersebut memunculkan pemikiran-pemikiran kontemporer. Pemikiran-pemikiran tersebut dituangkan manusia dalam berbagai karya tertulis sehingga manusia lain atau manusia lain atau manusia pada masa yang akan datang dapat mempelajarinya. Karya tersebut Juga bisa menjadi media eksistensi dari si penulis sehingga dapat diketahui bahwa dia berada pada suatu masa. Dengan memahami konsep ruang dan waktu melalui penyingkapan suatu peristiwa daiam Kehidupan manusia memberikan inspirasi hidup untuk berani mengambil Keputusan terhadap berbagai kemungkinan alternatif dan kemungkinan masa depan. Hal ini penting sebagai sikap hidup yang bertanggung jawab atas segala keputusan yang menjadi pilihan hidup manusia walaupun secara eksistensial, manusia sebelumnya tak pernah tahu dari mana, mau ke mana, serta mengapa manusia harus hidup dan kemudian mati.

Pentingnya pembahasan tentang hakikat hidup dalam konsep ruang dan waktu memiliki dua pengaruh, yaitu eksternal dan internal. Pengaruh eksternal, yaitu sebagai suatu landasan sikap hidup manusia di tengah hiruk-pikuknya kehidupan di era global yang penuh dengan benturan berbagai nilai humanistik dalam berhadapan dengan komunitas yang serba plural. Kesadaran akan keberadaan manusia dalam komunitas yang plural ini akan menumbuhkan sikap toleransi yang tinggi sehingga diharapkan dapat mengurangi berbagai konflik dalam hidup bersama sebagai anggota masyarakat dalam suatu negara maupun dalam konteks yang universal, yaitu sebagal bagian dari umat manusia seluruh dunia. Adapun pengaruh intrinsik adalah kearifan seseorang dalam memandang dan menghadapi setiap kejadian,
peristiwa, dan masalah dalam hidupnya.

🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad