Pengangguran merupakan masalah utama dalam ketenagakerjaan. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan akan merugikan negara dan akan memberatkan keluarganya, karena segala kebutuhannya menjadi beban keluarga yang sudah bekerja. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun), yang sedang mencari pekerjaan dan yang belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya, seperti ibu rumah tangga, pelajar sekolah (SMP dan SMA), mahasiswa perguruan tinggi, dan sebagainya, karena sesuatu hal yang belum membutuhkan pekerjaan. Dengan kata lain, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja.
1. Jenis Pengangguran
Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung.
- Pengangguran terbuka (open unemployment), meliputi seluruh angkatan kerja yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali maupun yang pernah bekerja sebelumnya. Pengangguran terbuka biasanya terjadi pada generasi muda yang baru menyelesaikan pendidikan menengah dan perguruan tinggi.Ada kecenderungan bahwa mereka yang baru menyelesaikan pendidikan, berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan upah yang mereka harapkan. Untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan, maka mereka bersedia menunggu beberapa waktu atau bahkan mencarinya di kota atau daerah lain yang sektor modernnya telah berkembang.
- Pengangguran terselubung (under employment), yaitu para pekerja yang bekerja dengan jam kerja yang rendah. Lama waktu kerjanya biasanya di bawah sepertiga jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu, namun masih mau menerima pekerjaan.
2.Jenis Pengangguran Menurut Faktor Penyebab
Pengangguran menurut faktor penyebabrnya dapat dibagi menjadi enam jenis, yaitu:
- Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi secara sukarela, disebabkan karena sedang mencari pekerjaan, sehingga akan memperoleh pendapatan yang lebih baik.
- Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya penggunaan alat-alat mesin, komputerisasi, bahkan robot dalam proses produksi, yang merupakan produk teknologi. Hal ini dapat mengakibatkan penggunaan tenaga Kerja menjadi berkurang.
- Pengangguran deflasioner, yaitu pengangguran yang terjadi karena menurunnya kegiatan perekonomian di Suatu negara, sehingga permintaan masyarakat ikut menurun, hal ini mengakibatkan perusahaan mengurangi kapasitas produksinya atau bahkan menghentikan produksinya, akibatnya terjadi pengurangan karyawan.
- Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan pada struktur ekonomi darn suatu negara. Misalnya, dari pertanian ke struktur ekonomi industri. Hal ini menyebabkan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sesual dengan tenaga kerja yang tersedia, akibatnya terjadi pengangguran.
- Pengangguran siklus, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan siklus bisnis. Misalnya, perusahaan sedang mengalami kemerosotan dalam usahanya. Hal ini akan memengaruhi terhadap produksi suatu barang atau jasa, sehingga dapat mengurangi jumlah tenaga kerja.
- Pengangguran musiman (seasonal unemployment), yaitu keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Contohnya, seperti petani yang menanti musim panen, penjual durian yang menanti musim durian.
3. Penyebab Pengangguran
Berikut ini penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara.
- Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar.
- Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja.
- Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
- Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
- Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) karena berbagai sebab.
- Kurang efektifnya infomasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
- Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pengembangan usaha.
- Keberadaan pasar global.
4. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran pada suatu wilayah dapat diukur dengan cara membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. Berikut ini rumus menghitung tingkat pengangguran.
5. Dampak Pengangguran
Pengangguran menimbulkan dampak yang besar dalam kehidupan, baik menyangkut kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bahkan negara.Beberapa dampak pengangguran, di antaranya:
- Menambah beban ketergantungan kepada keluarga dan negara.
- Menimbulkan kesulitan ekonomi, sehingga berdampak pada kemiskinan.
- Turunnya pendapatan masyarakat.
- Menghambat pembangunan nasional.
- Timbulnya kesenjangan sosial yang melebar.
- Memungkinkan timbulnya kerawanan sosial yang mengarah pada kejahatan.
- Memengaruhi pendapatan nasional.
6. Cara Mengatasi Pengangguran
Pemerintah dalam upaya mengurangi pengangguran memiliki dua sasaran, yaitu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
a. Memperluas Lapangan Keja
Berikut ini cara menganalisis pengangguran dengan memperluas lapangan kerja.
- Mendorong peningkatan investasi, baik usaha negara, swasta nasional, swasta asing, maupun perseorangan.
- Memberikan kemudahan-kemudahan kepada investor.
- Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
- Mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
- Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan sebagainya, sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung
- Diversifikasi usaha di segala bidang ekonomi.
- Menciptakan iklim yang sehat untuk mendorong perkembangan dunia usaha.
- Mendorong tumbuhnya lapangan kerja baru.
- Menjalin kerja sama di bidang. ketenagakerjaan dengan negara lain.
- Meningkatkan proyek-proyek yang bersifat padat karya.
- Membuka kesempatan bekerja di luar negeri.
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
Berikut ini cara mengatasi pengangguran dengan meningkatkan sumber daya manusia.
- Mendorong majunya pendidikan.
- Menumbuhkan semangat kerja yang tinggi.
- Pelatihan tenaga kerja melalui BLK (Balai Latihan Kerja).
- Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
- Menyelenggarakan pendidikan kejuruan, baik yang bersifat formal maupun nonformal
- Menggiatkan pelaksanaan program KB (Keluarga Berencana).
- Mengadakan proyek SP3 (Sarjana Penggerak, Pembangunan, Pedesaan).
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lewat wajib belajar.
🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful
Tidak ada komentar:
Posting Komentar