Tuhan menciptakan dan memberikan kepada manusia hidup dan kehidupan, di mana pada hakikatnya untuk menjalankan rencana-Nya yang besar. Proses penciptaan manusia merupakan bagian terpenting dari proses penciptaan alam beserta isinya. Zaman kuarter merupakan zaman terpenting dalam kehidupan manusia karena pada zaman ini, mulai muncul kehidupan manusia. Zaman ini dimulai sekitar 600.000 tahun yang lalu, dibagi menjadi dua macam, yaitu kala Pleistosen (Diluvium) dan kala Holosen (Alluvium). Kala Pleistosen, pada masa ini mulai muncul manusia purba. Keadaan alam kala ini masih liar, karena silih bergantinya dua zaman, yaitu zaman Glasial dan zaman Interglasial. Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara, sehingga Eropa dan Amenka bagian utara tertutup es. Pada zaman Glasial, permukaan laut menurun, sehingga perairan dangkal berubah menjadi daratan. Pulau Bali, Jawa, Kalimantan, dan Sumatra menyatu dengan daratan Asia. Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman es.Temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat.
Pada zaman ini terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besar Sinanthropus pekinensis di Peking, Cina yang sejenis dengan Pithecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi. Homo wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa
Australoid pada kala Pleistosen Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan.Kala Holosen (Alluvium), sebagian besar es di kutub sudah lenyap, sehingga pagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian, muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap dan munculah manusia cerdas (Homo sapiens) seperti manusia sekarang.
Menurut penyelidikan para ahli, sebelum ada manusia seperti sekarang ini, telah ada makhluk pendahulu manusia yang disebut Australopithecus, yang artinya kera dari selatan. Manusia purba yang muncul mengalami perkembangan, yakni dari Pithecanthropus sampai Homo sapiens Australopithecus hidup antara 8 juta-2 juta tahun yang lalu. Keadaannya mirip dengan kera, tetapi jalannya tegak seperti manusia. Mereka adalah jenis pemakan tumbuh-tumbuhan dan daging (omnivorus). Mereka hidup di padang-padang terbuka dan bertempat tinggal di gua-gua. Australopithecus berperawakan Tegap, dan sebagian lain bertubuh kecil dan ramping. Makhluk ini diduga pertama kali muncul di Afrika. Australopithecus memiliki beberapa kelas. Para peneliti berasumsi bahwa spesies Australopithecus tertua adalah Australopithecus afarensis. Seielah itu muncul Australopithecus aficanus, yang memiliki kerangka lebih ramping, dan kemudian AustralopitheCUS robustuS, yang memiliki kerangka relatif lebih besar. Ukuran tengkorak Australopithecus sama atau lebih kecil dari simpanse yang hidup di masa sekarang. Terdapat bagian menonjol pada tangan dan kaki mereka yang digunakan untuk memanjat pohon seperti simpanse zaman sekarang, dan kaki mereka memiliki kemampuan menggenggam dahan.
Mereka bertubuh pendek (maksimum 130 cm) dan seperti simpanse masa kini, Australopithecuus jantan lebih besar dari Australopithecus betina. Tahapan evolusi manusia berikutnya adalah homo, yang berarti manusia. Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang daripada Australopithecus, dan tidak terlalu berbeda dengan manusia modem. Manusia modern di zaman kita, Homo sapiens, dikatakan terbentuk pada tahapan terakhir evolusi spesies ini. Charles Darwin (1809-1882) mengemukakan teori evolusi dalam bukunya yang berjudul The Origin of
Species, yang menyajikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam.
Sedangkan, dalam The Descent of Man (1871), Darwin mengungkapkan bahwa binatang yang paling maju, yaitu kera dengan mengalami proses seleksi alam, Sedlkit denmi sedikit beruban dan dalam jenis yang paling sempuma, mengarah menuju wujud Kermanusiaan.Binatang menjadi manusia.
Ditinjau dari sudut biologi (ilmu hayati), manusia merupakan salah satu dari sejuta lebih jenis makhluk yang ada dan temasuk golongan binatang menyusu atau mamalia. Dalam kelas mamalia yang merupakan Kelas besar dapat dibagi atas beberapa suku, di antaranya ada yang disebut suku Primat.Termasuk dalam suku Primat adalah manusia jenis kera, mulai dan yang kecil (Tarsi) sampai pada yang besar, seperti gorila dan manusia masuk di dalamnya. Suku Primat terbagi ke dalam subsuku, yaitu subsuku Prosimii dan subsuku Anthropoid. Para ahli biologi menempatkan manusia ke dalam suku-suku Anthropoid, yang kemudian masih dibagi lagi menjadi tiga infrasuku, yaitu intrasuku Ceboid, infrasuku Cercopithecoid, dan infrasuku Hominoid. Dalam infrasuku Ceboid termasuk semua jenis kera, balk yang telah punah maupun yang Sekarang masih hidup di daerah khatulistiwa, Khususnya di benua Amerika. Dalam infrasuku ercopithecoid temasuk semua jenis kera, baik yang telah punah maupun yang sekarang hidup di kawasan tropis benua Asia dan Afrika. Dalam infrasuku Hominoid temasuk semua jenis kera besar dan manusia. Infrasuku Hominoid, kemudian secara lebih khusus dibagi lagi ke dalam dua keluarga, yaitu Pongidae dan Hominidae. Keluarga Fongidae adalan Deberapa jenis Kera besar yang hidupnya terutama di daerah Asia dan Atrik (misalnya kera gibbon, orangutan, simpanse, dan gonia), sedangkan keluarga Hominidae adalah manusia purba jenis Pithecanthropus, Neanderthalensis, dan Homo sapiens. Di lingkungan Homo sapiens, kemudian dikenal sekurang-Kurangnya lima ras pokok yarng hidup sampai sekarang. Ketiga ras yang tersebar luas adalah
Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid. Dua ras lagi yang persebarannya terbatas adalah ras Kosanoid dan Australomelanesoid. Adapun dari kelima ras itu yang mendiami Indonesia adalah Mongoloid dan Australomelanesoid..
Jenis Homo sapiens di dunia terdiri atas Subspesies yang sampal Sekarang dianggap menurunkan berbagal manusia, yalu;
- Ras Mongoloid, bercin kulit kuning, mata sipit, dan rambut lurus. Ras Mongoloid ini menyebar ke Asia Timur, yakni Jepang, Cina, Korea, dan Asia lenggara
- Ras Kaukasoid, merupakan ras yang berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung mancung. Ras ini penyebarannya ke Eropa, ada yang ke India Utara (ras Arya), ada yang ke Yahudi (ras Semit), dan ada yang menyebar ke Arab, Ilurki, dan daeran Asia Barat lainnya.
- Ras Negroid, memiliki ciri kulit hitam, rambut Keritng, bibir tebal. Penyebaran ras ini ke Australa (ras Aborigin), ke Papua (ras Papua), dan ke Afrika.
Adapun menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain:
- Ras Mongoloid dengan subras, di antaranya Mongoloid Siberia Selatan, Mongoloid Klasik, dan Mongoloid kutub. Ras ini tersebar di beberapa wilayah Asia, Madagaskar, India Timur Laut, Amerika, dan Oseania.
- Ras Kaukasoid dengan subras, di antaranya indo-iranian, Mediteranian, Alpin, Nordik, dan Baltik. Ras ini tersebar di sebagian besar Eropa, Airka, timur lengah, dan India Utara. Keturunannya menetap di beberapa daerah Australia, Amerika Utara, Afrika Selatan, dan Selandia Baru..
- RasN egroid dengan subras, antara lain Nilote, Negrito, dan Melanesia. Ras ini tersebar di Benua Afrika di sebelah selatan Gurun Sahara. Keturunarnnya mendiami daerah Amerika Utara, Selatan, Eropa dan Timur Tengah.
- Ras Austroloid dengan subras, yaitu Weddoid. Ras ini tersebar di India, Sri Lanka, beberapaKelompok di Asia tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia.
Selain keempat ras tersebut terdapat pula ras khusus seperti, Polinesia, Melanesia, Mikronesia,Ainu, Dravida, dan Bushmen. Dari berbagai pendapat para ahli, ternyata ada kesamaan pendapat bahwa asal kemunculan manusia terjadi pada zaman neozoikum. Manusia berasal dari satu jenis makniuk mamalia (makhluk menyusul) dengan pola kenidupan sederhana dari berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam dan beternak, hingga perundagian. Mereka memerlukan perkakas yang aapat membantu mereka dalam mempertahankan hidupnya. Keterkaitan manusla purba Indonesia dan dunia dengan manusia moden dapat pula dilihat dari persamaan dan perbedaannya, antara lain:
- Berjalan tegak.
- Hidup berkelompok.
- Memiliki kebudayaan.
- Miliki nafsu dan keinginan.
Adapun perbedaannya, antara lain:
- Ruang otak dan volume otak lebih kecil dari manusia modem.
- Tulang kening manusia modern yang tidak menonjol.
- Manusia modern berdagu, sedangkan manusia purba tidak.
- Tulang rahang manusia purba yang lebih besar dan kuat dibandingkan manusia moden.
🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful
Tidak ada komentar:
Posting Komentar