Uuppha Education

Teacher Diarys Blogger

Post Top Ad

Januari 20, 2021

ANALISIS TRANSAKSI PADA PERUSAHAAN DAGANG

by , in

 

Analisis Transaksi Pada Perusahaan Dagang

a. Pembelian Barang Dagangan

  • Secara Tunai

Contoh: Tanggal 3 Februari 2019 dibeli secara tunai barang dagangan seharga Rp20.500.000,00. 

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:
Pembelian akan bertambah dicatat disebelah debet dan Kas berkurang akan dicatat disebelah kredit

Jurnalnya sebagai berikut:

  • Secara Kredit
Contoh: Tanggal 10 Februari 2019 dibeli secara kredit barang dagangan seharga Rp30.500.000,00 dari Toko Makmur Jakarta.
 
Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:
Pembelian akan bertambah dicatat disebelah debet dan Utang dagang bertambah dicatat disebelah kredit
 
Jurnalnya sebagai berikut:

b. Potongan Pembelian

Contoh: Tanggal 20 Februari 2019 dibeli secara kredit 20.000 unit barang dagangan dengan harga Rp6.000,00 per unit dengan syarat 2/10, n/30 dan No Faktur 508.Tanggal 27 Februari 2019 dilunasi pembayaran utang faktur No. 508

Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:
Transaksi tanggal 27 Februari 2019 mengakibatkan Utang dagang berkurang dicatat disebelah debet, Potongan Pembelian bertambah dicatat disebelah kredit sebesar Rp2.400.000,00 sedangkan Kas berkurang dicatat sebelah kredit sebesar Rp117.600.000,00
 

Rincian perhitunganya sebagai berikut:
Jumlah utang yang harus dibayar 20.000 × Rp6.000,00 =Rp120.000.000,00
Potongan pembelian 2% × 120.000.000,00 = Rp2.400.000,00
Kas yang harus dibayarkan = Rp117.600.000,00
 

Jurnalnya sebagai berikut:

c. Retur Pembelian dan Pengurangan harga

Contoh: Tanggal 19 Februari 2019 dibeli barang dagangan seharga Rp20.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 No Faktur 1801. Tanggal 21 Februari 2019 dikembalikan barang dagangan yang dibeli tanggal 19 Februari 2019 seharga Rp5.000.000,00 karena rusak.

Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:
Transaksi tanggal 19 Februari 2019 mengakibatkan Pembelian bertambah di debet Rp20.000.000,00 dan Utang Dagang bertambah di kredit Rp20.000.000,00. Transaksi tanggal 21 Februari 2019 mengakibatkan Retur Pembelian bertambah di kredit sebesar Rp5.000.000,00 dan Utang dagang berkurang di debet menjadi Rp 5.000.000,00. 

Jurnalnya sebagai berikut:

d. Beban Angkut Pembelian Barang Dagang

Contoh: Tanggal 17 Februari 2019 dibayar beban pengangkutan barang yang dibeli dari CV. Angkasa sebesar Rp100.000,00.

Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:
Beban Angkut Pembelian bertambah di debet dan Kas berkurang di kredit.

Jurnalnya sebagai berikut:

e. Penjualan

  • Secara Tunai

Contoh: Tanggal 15 Februari 2019 dijual secara tunai barang dagang seharga Rp4.000.000,00.
 

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:
Kas akan bertambah dicatat disebelah debet dan Penjualan bertambah akan dicatat disebelah kredit.

Jurnalnya sebagai berikut:

  • Secara Kredit

Contoh: Tanggal 18 Februari 2019 dijual secara kredit barang dagang seharga Rp7.000.000,00 kepada Toko Budi Makmur


Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:
Piutang dagang akan bertambah dicatat disebelah debet dan Penjualan akan bertambah dicatat 

disebelah kredit. Jurnalnya sebagai berikut:


f. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

Contoh: Tanggal 17 Februari 2019 menerima pengembalian sebagian barang yang telah terjual secara kredit dari UD Makmur dengan harga Rp600.000,00

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga akan bertambah dicatat disebelah debet dan Piutang Dagang akan berkurang dicatat disebelah kredit

Jurnalnya sebagai berikut:

g. Potongan Penjualan

Contoh: Tanggal 2 Februari 2019 dijual barang dagangan seharga Rp7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 kepada Toko Sekawan dengan faktur No. 305.Tanggal 7 Februari 2019 Diterima pelunasan atas penjualan barang dagangan tanggal 2 Februari 2019.

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:

Transaksi tanggal 2 Februari 2019 mengakibatkan Piutang Dagang bertambah di debet Rp7.000.000,00 dan Penjualan bertambah di kredit Rp7.000.000,00 Transaksi tanggal 7 Februari 2019 mengakibatkan Potongan Penjualan dan Pengurangan Harga bertambah di debet Rp140.000,00; Kas bertambah di debet Rp6.860.000,00 sedangkan Piutang Dagang berkurang di kredit Rp7.000.000,00.

Jurnalnya sebagai berikut:


h. Beban angkut Penjualan

Contoh: Tanggal 13 Februari 2019 diterima faktur dari CV. Tiki atas pengangkutan penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit sebesar Rp300.000,00. Tanggal 20 Februari 2019 dibayar beban angkut sebesar Rp200.000,00 secara tunai

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:
Transaksi tanggal 13 Februari 2019 mengakibatkan Beban Angkut Penjualan bertambah di debet Rp300.000,00 dan Utang Dagang bertambah di kredit Rp300.000,00 Transaksi tanggal 20 Februari 2019 mengakibatkan Beban Angkut Penjualan bertambah di debet Rp200.000,00 dan Kas berkurang di kredit Rp200.000,00

Jurnalnya sebagai berikut:

i. Persediaan Barang Dagangan

Pada perusahaan dagang, persediaan barang dagangan memiliki ciri barangnya dapat disimpan, ini berarti terdapat perlakuan khusus dalam pencatatan barang dagang yang masuk dan keluar. Selain itu pencatatan juga dilakukan untuk mengetahui persediaan barang dagang jangan sampai kosong.

Gambar 4. Gudang Persediaan Barang

  • Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagangan

Metode pencatatan persediaan barang dagang terdiri atas Metode fisik (physical inventory system) dan Metode Perpetual (perpetual inventory system). Pengertian kedua metode sebagai berikut:

    • Metode fisik, melakukan pencatatan mutasi atau perpindahan barang yang keluar maupun masuk tidak akan dicatat. Pencatatan barang dilakukan oleh perusahaan barang dagang melalui akun penjualan untuk transaksi penjualan barang dan akun pembelian untuk transaksi pembelian barang. Cobalah kamu perhatikan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik berikut ini.

    • Metode perpetual, pencatatan barang dagang dilakukan secara terus menerus, detail atau terperinci pada setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan barang dagang. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode perpetual adalah sebagai berikut.

  • Perhitungan Harga Perolehan Persediaan

Secara umum perhitungan harga perolehan persediaan barang dagang dapat dihitung berdasarkan metode FIFO, LIFO, dan average. Penjelasannya sebagai berikut:

    1. Metode FIFO (First In – First Out), Penerapan metode ini terutama diterapkan pada barang-barang yang tidak tahan lama atau produk-produk yang modelnya cepat berubah. Oleh karena penerapan metode ini maka saldo akhir menunjukkan barang yang dibeli terakhir sebab barang yang dibeli lebih awal akan dikeluarkan lebih awal juga. Penggunaan metode ini dalam menghitung nilai persediaan barang akan menghasilkan laba yang besar namun penghitungan labanya kurang akurat. Contoh penerapan metode ini yaitu pada produk-produk makanan olahan di supermarket.
    2. Metode LIFO (Last In – First Out), Ini merupakan metode yang lebih rumit sehingga biaya pembukuan untuk menjadi lebih mahal. Metode ini menerapkan penjualan terhadap barang yang paling akhir masuk yang akan dijual terlebih dahulu. Laba dan rugi yang dihasilkan dari penerapan metode ini cenderung menghasilkan laba dan rugi yang lebih rendah. Contoh: bidang penerapan metode ini dalam perusahaan dagang yaitu dalam bidang pakaian, teknologi, elektronik dan toko buku.
    3. Metode Rata-rata (Average Cost), Ini merupakan metode tengah-tengah antara metode FIFO dan metode LIFO. Metode Rata-rata (average) dibagi menjadi dua metode yaitu metode rata-rata sederhana (simple average method) dan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Dalam metode rata-rata sederhana (simple average method), nilai persediaan barang ditentukan melalui hasil perkalian dari harga rata-rata barang dagang per unit dengan sisa barang dagang. Sedangkan dalam metode rata-rata tertimbang (weighted average method), nilai persediaan barang dagang ditentukan berdasarkan perhitungan pada perkalikan dari jumlah barang dagang yang tersedia dengan harga barang dagang rata-rata persatuan.


🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful
Januari 20, 2021

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

by , in

 

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang tersebut. Sebagai contoh yang biasa kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kedua jenis bisnis ini membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual kembali kepada konsumen.

 Gambar 1. Supermarket

Berdasarkan penjelasan di atas kegiatan perusahaan dagang yaitu membeli dan menjual kembali barang dagang tanpa merubah bentuknya. Jika dibandingkan dengan perusahaan jasa tentunya ada beberapa perbedaan antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Berikut tabel yang menggambarkan perbedaan perusahaan jasa dan dagang

1. Transaksi-Transaksi Pada Perusahaan Dagang


Gambar 2. Transaksi di Swalayan

Secara umum transaksi yang terdapat di perusahaan jasa sebagian besar ada di perusahaan dagang, akan tetapi ada beberapa transaksi yang hanya terdapat di perusahaan dagang.

Oo... ya tentu anda masih ingat pengertian transaksi kan, kalau lupa kami sampaikan kembali pengertiannya. Jadi transaksi adalah kejadian ekonomi yang bersifat finansial contoh kejadian penjualan barang dagang, pembelian kendaraan, pembayaran listrik. Pada perusahaan dagang terdapat beberapa transaksi yang khusus seperti pembelian dan penjualan. Penjualan dan pembelian disertai dengan syarat pembayaran dan penyerahan barang. Untuk lebih jelasnya kita akan membahas transaksi-transaksi pada perusahaan dagang.

a. Pembelian Barang Dagang (Purchases)

Pembelian adalah aktivitas memperoleh barang dagangan untuk dijual kembali. Pembelian dapat dilakukan baik secara tunai maupun secara kredit. Pembelian tunai yaitu pembelian barang yang langsung diikuti oleh pembayaran tunai, sedangkan pembelian kredit adalah pembelian barang yang pembayarannya ditangguhkan. Akun pembelian barang dagangan berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang, baik tunai maupun kredit. Dalam melaksanakan pembelian barang yang akan dijual perusahaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Syarat Pembayaran

Terkadang perusahaan memberikan diskon penjualan kepada konsumen.Perusahaan akan memberikan diskon apabila persyaratan yang diharapkan terpenuhi. Pemberian syarat oleh pihak penjual kepada konsumen tersebut dalam perusahaan dagang disebut syarat pembayaran. Syarat pembayaran ini dimaksudkan untuk mempercepat penerimaan pembayaran. Selain itu juga bertujuan untuk merangsang konsumen untuk membeli barang dagang karena pemberian potongan harga atau diskon sehingga jumlah penjualan dapat meningkat. Ada beberapa istilah dalam syarat pembayaran yang digunakan. Baik kita akan membahas syarat pembayaran sebagai berikut:

  • n/30, ketentuan pembayaran tersebut dapat berarti bahwa pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah pembelian barang dan tanpa diskon penjualan.
  • 3/10, n/30, syarat pembayaran ini dapat berarti bahwa penjualan akan dikenakan diskon 3% jika pembayaran dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 10 hari setelah pembelian. Penjualan tidak akan ditagih jika terjadi setelah 10 hari dari pembelian barang dan pembayaran barang berlangsung selambat-lambatnya 30 hari setelah pembelian barang.
  • 3/7, 1/14, n/30, yang berarti bahwa persyaratan pembayaran tersebut adalah 3% diskon jika pembayaran diselesaikan 7 hari setelah pembelian, dan dikenakan diskon 1% jika pembayaran dilakukan setelah lebih dari 7 hari tetapi tidak lebih dari 14 hari setelah pembelian barang dagangan. Pembayaran juga akan dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah pembelian.
  • EOM (End of Month) persyaratan pembayaran ini berarti pembayaran dilakukan pada akhir bulan atau pada akhir periode pada bulan berjalan.

2) Syarat Penyerahan

Syarat penyerahan barang merupakan kesepakan antara pembeli dan penjual mengenai tempat serah terima barang yang diperjualbelikan. Secara umum, syarat penyerahan barang menjelaskan tentang satu pihak (antara pihak pembeli atau pihak penjual) yang akan bertanggung jawab dalam menanggung beban angkut pembelian suatu barang dagang dan risiko terhadap barang dagang yang akan diangkut dalam perjalanan dari gudang pihak penjual ke gudang pihak pembeli yang tentunya telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Syarat penyerahan barang secara umum yaitu:

  • FOB (Free on Board) Shipping Point adalah merupakan syarat penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau yang biasa disebut ongkos kirim serta tanggung jawab atas segala risiko terhadap barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang pembeli merupakan tanggung jawab pembeli. Barang yang sudah beralih kepada pembeli meskipun barang tersebut masih dalam perjalanan ke gudang pembeli, sudah tidak ada kaitannya lagi dengan penjual baik dari segi biaya maupun risiko akan barang yang dipesan. Saat barang dagang yang dipesan oleh pembeli sudah keluar dari gudang penjual maka baik dari pihak penjual maupun pembeli dapat langsung melakukan pencatatan atau penjurnalan persediaan barang dagang dalam proses transaksi jual beli antara kedua belah pihak meskipun barang yang dikirim belum sampai ke gudang pembeli sekalipun.
  • FOB (Free on Board) Destination adalah merupakan syarat penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau disebut juga ongkos kirim dan tanggung jawab atas segala risiko terhadap barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang pembeli merupakan tanggung jawab penjual. Barang dagang dikatakan menjadi hak milik pembeli apabila barang tersebut sudah sampai dan diterima di gudang pihak pembeli. Proses pencatatan atau penjurnalan persediaan barang terhadap pembelian barang dapat dicatat ketika barang dagang tersebut sudah sampai kepada pihak pembeli. Dalam syarat penyerahan barang FOB Destination, besarnya biaya angkut pembelian barang tidak dapat diketahui oleh pihak pembeli. Hal ini dikarenakan biaya angkut barang sudah termasuk dalam harga barang yang dibeli oleh pihak pembeli sehingga dalam pembukuan pada pihak pembeli tidak dicantumkan biaya angkut barang melainkan hanya ada pencatatan harga beli barang dagang tersebut.
  • Cost Insurance and Freight, artinya pihak penjual harus menanggung beban pengiriman barang dan premi asuransi kerugian barang yang dijual. Syarat CIF biasanya dilakukan pada transaksi ekspor dan impor. Akun pembelian barang dagangan termasuk ke dalam beban sehingga pada awal dan akhir periode tidak akan terdapat saldo, setiap transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat pada sisi debit akun pembelian, pada akhir periode, akun pembelian akun ditutup dan saldonya akan dipindahkan ke akun ikhtisar laba/rugi atau harga pokok penjualan.

Gambar3. Aktivitas bongkar muat barang di sebuah pelabuhan

b. Potongan Pembelian (Purchases Discount)

Potongan pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat potongan harga yang diterima dari penjual. Biasanya sehubungan dengan penerapan pembayaran. Misalnya, pembayaran utang yang dilakukan dalam periode potongan.

c. Retur Pembelian dan Pengurangan harga (Purchases Return and Allowances)

Suatu saat Anda mendapati barang yang Anda beli dalam kondisi rusak, maka apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda mengembalikan barang tersebut atau Anda akan menerimanya saja. Dalam perusahaan, transaksi seperti ini dicatat sebagai akun pengembalian barang atau sering disebut sebagai retur pembelian. Akun retur pembelian dan pengurangan harga ini berfungsi untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli kepada pihak penjual atau pengurangan harga yang disepakati penjual. Misalnya, barang yang dibeli sebagian rusak.

d. Beban Angkut Pembelian Barang yang Dibeli (Freight In)

Beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli akan dicatat pada akun beban angkut pembelian di sisi debit dan akun kas di sisi kredit. Akan tetapi, beban angkut yang menjadi tanggung jawab pembeli yang dibayar langsung kepada penjual, akan dimasukkan pada faktur pembelian.

e. Penjualan Barang Dagangan (Sales)

Transaksi penjualan merupakan transaksi utama untuk memperoleh penghasilan dan merupakan komponen utama pembentukan laba. Untuk penjualan secara kredit, setiap penjualan barang dagangan selalu dicatat pada akun penjualan di sisi kredit dengan akun piutang dagang di sisi debit. Namun, untuk penjualan secara tunai, setiap penjualan barang dagangan berarti menambah kas untuk penjualan secara tunai sehingga kas dicatat pada akun kas di sisi debit dengan akun penjualan di sisi kredit.

f. Penerimaan Kembali Barang Dagangan yang Dijual/Retur Penjualan dan Pengurangan Harga (Sales Returns and Allowances)

Akun retur penjualan dan pengurangan harga (sales return and allowances) ini berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual atau pengurangan harga yang diberikan kepada pihak pembeli. Misalnya, barang yang dijual sebagian ada yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Transaksi retur penjualan akan dicatat dalam akun retur penjualan (sales return), yang termasuk akun kontra dari akun penjualan.

g. Potongan Penjualan (Sales Discount)

Akun potongan penjualan ini termasuk akun kontra dari akun penjualan. Potongan penjualan oleh penjual akan dicatat pada akun potongan penjualan di sisi debit dan akun piutang dagang di sisi kredit. Akun ini, biasa terjadi dalam hal pembeli melakukan pembayaran utangnya dalam periode potongan yang telah ditetapkan

h. Beban Angkut Penjualan (Transportation Out/Freight Out)

Beban angkut penjualan terjadi karena penjual menanggung biaya pengiriman barang sampai ke tempat pembeli. Biaya ini dilaporkan dalam biaya operasional.

i. Persediaan Barang Dagangan

Persediaan barang dagangan adalah barang dagangan yang masih ada dan belum terjual. Banyaknya barang yang tersedia di gudang tidak boleh kurang dari jumlah yang dibutuhkan.

2. Akun-akun pada Perusahaan Dagang

Seperti telah dikemukakan di atas, pembelian, penjualan, dan persediaan barang dagangan merupakan akun-akun baru dalam perusahaan dagang. Namun, sama halnya perusahaan lain, perusahaan dagang pun terlibat pada berbagai aktivitas transaksi yang memerlukan pencatatan dalam akun-akun tersendiri. Akun-akun yang ada di perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

  • Pembelian
  • Retur pembelian
  • Potongan pembelian dan pengurangan harga
  • Penjualan
  • Retur penjualan
  • Potongan penjualan dan pengurangan harga
  • Beban angkut pembelian
  • Beban angkut penjualan
  • Persediaan barang dagang


🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful
Januari 19, 2021

KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN

by , in
 
 

Kebijakan Perdagangan Internasional

Pernahkah Anda membeli barang lewat online shop? Kadang-kadang online shop tersebut menjual barang-barang yang diproduksi di luar negeri, lho. Oleh karena itu, mereka harus membeli barang-barangnya terlebih dahulu, baru kemudian dikirim deh ke rumah kalian sesuai pesanan. Nah, proses tersebut sebenarnya sudah termasuk ke dalam kegiatan perdagangan internasional. Perdagangan internasional ini sendiri memiliki beberapa kebijakan, yaitu kebijakan di bidang ekspor dan impor. Yuk, kita pelajari kebijakannya satu persatu! Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang berupa tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara tersebut serta rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.

Setiap negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam negeri mereka dari dampak negatif persaingan yang ditimbulkan dalam perdagangan internasional. Perdagangan internasional memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Kebijakan perdagangan internasional tersebut dapat berupa:

1. Kebijakan Perdagangan Bebas

Dimana Pemerintah memberikan kebebasan pada kegiatan ekspor dan impor dengan tidak dihalangi oleh berbagai Peraturan Pemerintah. Kebebasan perdagangan seperti ini akan menimbulkan persaingan antar negara, sehingga tiap-tiap negara berusaha meningkatkan efisiensi produksi agar mampu memenangkan persaingan.

2. Kebijakan Perdagangan Proteksi

Proteksi merupakan bentuk campur tangan Pemerintah untuk melindungi suatu sektor ekonomi atau industri di dalam negeri terhadap persaingan luar negeri. Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor. Diharapkan dengan adanya politik proteksi dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing produk dapat terwujud.

Alasan munculnya proteksi:

  • Perdagangan bebas dianggap hanya menguntungkan negara-negara maju saja.
  • Untuk melindungi industri dalam negeri.
  • Melindungi kesempatan kerja di dalam negeri.

Tujuan Kebijakan proteksi adalah:

  • Memaksimalkan produksi dalam negeri
  • Memperluas lapangan kerja
  • Memelihana tradisi nasional
  • Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diripada satu komoditi andalan 
  • Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara lain.

Bentuk Kebijakan Proteksi dapat dilakukan melalui:

  • Tarif dan Bea masuk.

Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Dan barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barang-barang dan luar negeri, mempunyai maksud untuk proteksi atas industri dalam negeri dan untuk memperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor tersebut. Akibat dan pengenaan tarif, sebagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk, yaitu:

  1. Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
  2. Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.
  3. Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)
  • Pelarangan impor.

Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri. Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Jumlah barang di pasar turun

  • Kuota

Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang  masuk dari luar negeri. Akibat kuota serbagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun

  • Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi perunit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya yang lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor. Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut: Harga barang di pasar tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar tetap dan Impor barang turun

  • Dumping

Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen menjual barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam negeri. Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

      1. Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
      2. Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dan luar negeri


Neraca Pembayaran

Pada periode Januari-Desember 2019, Tiongkok tetap merupakan negara tujuanekspor terbesar dengan nilai US$ 25,85 miliar, disusul Amerika Serikat dengan nilai US$ 17,68 miliar, dan Jepang US$ 13,75 miliar.

Apakah Anda tahu akibat kegiatan ekspor dan impor? Ya, benar... akibatnya, terdapat aliran uang antarpenduduk di suatu negara dengan negara-negara lainnya. Untuk mengetahui seluruh transaksi ekonomi tersebut dibutuhkan catatan sakti yang disebut sebagai neraca pembayaran internasional.

Neraca Pembayaran (Balance of Payment) adalah suatu daftar yang disusun secara sistematis yang dipergunakan untuk membukukan semua transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam waktu satu tahun.

Susunan Neraca Pembayaran

1. Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan (Balance of Trade) adalah neraca yang khusus mencatat mengenai ekpor dan impor barang dagangan (komoditas) serta selisih antara nilai ekspor dan nilai impor barang. Neraca perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus, yang berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai impor. Dalam neraca perdagangan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing, yaitu:

  • Neraca Perdagangan aktif/surplus, menunjukkan nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing mengalami penurunan atau mata uang dalam negeri mengalami apresiasi
  • Neraca Perdagangan pasif/defisit, menunjukkan nilai ekspor lebih kecil dari pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing mengalami kenaikan atau mata uang dalam negeri mengalami depresiasi

2. Neraca Jasa

Neraca yang menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk negara lain, serta yang diterimanya dari luar negeri. Yang termasuk kategori jasa adalah perbankan, pariwisata, asuransi, pengangkutan, dan lain-lain.

3. Neraca Hasil-Hasil Modal

Neraca yang mencatat semua pembayaran dan penerimaan bunga, deviden, upah tenaga kerja asing, serta hadiah-hadiah (grants). Bagian 1 sampai dengan 3 ini secara bersama-sama disebut Current Account (Neraca Transaksi Berjalan), dimana setiap waktu setiap saat selalu ada transaksi, tidak pernah berhenti.

4. Neraca Lalu-lintas Modal

Neraca yang mencatat trasaksi yang berkaitan dengan setiap kredit yang diterima dari luar negeri atau diberikan ke luar negeri, jual beli efek dan PMA. Bagian 4 ini disebut Capital Account. Bagian 1 sampai dengan 4 disebut Neraca Keseluruhan.

5. Neraca Lalu-lintas Moneter
Neraca yang memperlihatkan perkembangan cadangan devisa suatu negara.

Transaksi-Transaksi Internasional dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Transaksi Debit
adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran keluar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari dalam negeri ke luar negeri).
b. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari luar negeri ke dalam negeri).
 

Dari Neraca Pembayaran, ada 2 kemungkinan:
Surplus/aktif : jumlah penerimaan > jumlah pembayaran
Defisit/pasif : jumlah penerimaan < jumlah pembayaran

Defisit atau surplus yang terjadi pada suatu negara yang mempunyai neraca pembayaran dikarenakan oleh:

  1. Stok Nasional, maksudnya Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit,  dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.
  2. Pinjaman akomodatif, maksudnya Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit. Sedangkan Pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonam) tidak mempengaruhi defisit.
  3. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif
  4. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.

Contoh:
Berikut ini adalah neraca pembayaran negara “X” tahun 2018:

Berdasarkan neraca di atas, negara “X” mengalami defisit neraca pembayaran sebesar Pinjaman Akomodatif ditambah Stok Nasional, yaitu 160 + 160 = 320 Defisit yang terjadi dalam jangka pendek mungkin tidak begitu berarti, namun jika defisit terjadi dalam jangka panjang bisa berbahaya juga lho. Meski begitu, surplus yang terjadi dalam jangka panjang pun bisa tidak begitu berarti, jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful
Januari 19, 2021

CARA DAN ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL

by , in

 

1. Cara Pembayaran Internasional

a. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)

adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam sebuah negara di mana penduduk tersebut tinggal. Cara seperti ini tidak lagi banyak digunakan karena sulitnya mencari mitra yang memungkinkan dilakukan kompensasi pribadi.

b. Pembayaran Tunai (Cash Payment)

Biasanya dilakukan jika eksportir belum benar-benar yakin atas kondisiimportir dengan baik. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan:

  1. uang tunai
  2. cek
  3. Telegraphic Transfer (TT)
  4. Bankers Sight Draft (Wesel Bank Atas Unjuk)

c. Rekening Terbuka (Open Account)

adalah cara pembayaran dimana eksportir telah mengirimkan barangkepada importir tanpa disertai surat tagihan dan dokumen-dokumen. Pembayaran dilaksanakan setelah beberapa waktu atau tergantung pada kesepakatan. Pada kasus ini biasanya eksportir sudah mengenal importir
dengan baik.

d. Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange alias Commercial Draft)

adalah surat perintah pembayaran yang dibuat oleh eksportir atas importir berisi sejumlah harga barang yang harus dibayar beserta ongkos kirimnya  pada saat tertentu kepada pihak tertentu yang ditunjuk.

e. Letter of Credit (L/C)

adalah surat yang dikeluarkan Bank atas permintaan importir, dimana Bank telah menyetujuinya dan membayar wesel yang ditarik eksportir atas importir. Jenis-jenis L/C adalah:

    1. L/C Biasa, dimana importir langsung membayar sesuai harga barang yang akan diimpor kepada eksportir di luar negeri melalui bank tertentu.
    2. Merchant L/C, dimana importir dapat menerima barang terlebih dahulu, pembayaran sebagian dilakukan saat membuka L/C, kekurangannya dibayar kemudian.
    3. Red Clause L/C, adalah L/C yang mencantumkan perintah kepada bank untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir sebelum mengirimkan barangnya.
    4. Industrial L/C, digunakan untuk mengimpor barang industri secara cepat demi peningkatan industri dalam negeri.
    5. Usance L/C artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen


2. Alat Pembayaran Internasional

Devisa adalah alat yang dapat digunakan untuk pembayaran dalam lingkup internasional. Devisa dapat berupa valuta asing yaitu sejumlah mata uang asing yang sudah diakui secara internasional, contohnya Dollar (Amerika), Yen (Jepang), Euro (Eropa), Poundsterling (Inggris), Franc (Swiss), dan Deutsche
Mark (Jerman).

Tidak hanya berupa valuta asing, devisa juga dapat berupa emas atau surat berharga yang dapat digunakan sebagai pembayaran internasional. Meskipun tercatat sebagai mata uang asing, tidak semua mata uang asing dapat disebut sebagai devisa. Yang dapat dikatakan sebagai devisa adalah mata uang yang telah tercatat secara resmi di Bank Sentral, seperti beberapa mata uang yang telah disebutkan di atas. Valuta asing atau devisa dapat diperoleh dengan dua sumber, yaitu:

  1. Devisa umun adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa, dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing. Hal-hal yang termasuk dalam devisa umum diantaranya: Ekspor barang, Penyelenggaraan jasa, Wisatawan asing yang datang ke dalam negeri, Hadiah (grant) dan bantuan luar negeri, dan Kiriman uang dari luar negeri
  2. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luarnegeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh Pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing. Hal-hal yang termasuk dalam devisa umumdiantaranya: Pinjaman dari luar negeri, Penerimaan bunga dan deviden dari luar negeri, Penerimaan emas dari luar negeri dan Penanaman modal asing (PMA).

Terjadinya permintaan dan penawaran valuta asing berasal dari:


 


Gambar 1. Devisa

Kurs Valuta Asing

Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing. Kurs Valuta Asing adalah perbandingan nilai mata uang asing yang dinyatakan dengan nilai mata uang dalam negeri. Macam-macam kurs:

  1. Kurs Jual, harga saat bank menjual valas, digunakan pada saat menukar dari mata uang dalam negeri menjadi mata uang asing (valas) dengan cara dibagi.
  2. Kurs Beli, harga saat bank membeli valas, digunakan pada saat menukar dari mata uang asing (valas) menjadi mata uang dalam negeri dengan cara dikalikan.

Contoh:
kurs jual US $ 1 = Rp. 14.695,00
kurs beli US $ 1 = Rp. 14.665,00
(sumber: https://www.bca.co.id/ 27 Agustus 2020)
 

Untuk menghitung nilai tukar asing, baik penggunaan kurs jual maupun kurs beli dipandang dari sisi bank atau pedagang valas.

Contoh 1

Mr. Smith seorang turis dari Amerika datang ke Indonesia untuk berlibur dengan membawa uang sebanyak US $8.000 . Hari ini ia datang ke BNI untuk menukarkan uangnya dengan Rupiah. Pada saat itu nilai kurs yang berlaku adalah:

Kurs jual : US$ 1 = Rp14.550,00
Kurs beli : US$ 1 = Rp14.500,00
Berapa rupiah yang diterima Mr. Smith dari BNI?
 

Jawab:

Mr. Smith menukarkan dolar dengan rupiah. Dalam kejadian ini berarti Mr. Smith menjual dolar dan BNI membelinya. Maka yang dimasukkan dalam perhitungan adalah kurs beli. Rupiah yang diperoleh Mr. Smith = $8.000 x Rp14.500,00 = Rp116.000.000,00 

Jadi Mr. Smith menerima Rp116.000.000,00

Contoh 2

Tuan Hartawan akan berangkat ke Singapura utuk tujuan pertemuan bisnis. Hari ini dia datang ke BRI untuk menukarkan uang rupiahnya sebesar Rp60.000.000,00 degan Dolar Singapura. Pada saat ini nilai kurs yang berlaku adalah:

Kurs jual : S$ 1 = Rp10.000,00
Kurs beli : S$ 1 = Rp10.010,00
Berapa dolar SIgapura yang diterima Tuan Hartawan dari BRI?
 

Jawab:

Tuan Hartawan menukarkan rupiah dengan dolar Singapura. Dalam kejadian ini Tuan Hartawan membeli dolar Sigapura dan BNI Menjualnya. Maka yang dimasukkan dalam perhitungan adalah kurs jual. Dolar Sigapura yang diperoleh Tuan Hartawan = 60.000.000: Rp10.000,00 = S$ 6,000.00
 

Penentuan Kurs Valuta Asing

1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

Dapat terjadi karena dua hal:

  • Kurs Devisa Tetap Standar Emas yaitu dengan mengaitkan nilai suatu mata uang dengan emas.
  • Kurs Devisa Tetap Standar Kertas yaitu Pemerintah menetapkan nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain dan berusaha mempertahankannya dengan berbagai macam kebijaksanaan.

2. Kurs Bebas (Floating Exchange Rate)

Terjadi bila perbandingan nilai mata uang sebuah negara dengan mata uang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik menarik kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem kurs bebas sering disebut dengan Kurs Devisa Mengambang.

3. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Rate) disebut juga dengan Kurs Distabilkan.

Kurs bebas seperti yang telah disebutkan di atas sering menimbulkan ketidaktentuan kurs valas, sehingga negara diharapkan dapat menerapkan pengendalian/penstabilan kurs pada batas yang wajar. Pada dasarnya dalam sistem mengambang terkendali, nilai tukar ditentukan kekuatan pasar, sehingga bebas bergerak naik maupun turun. Namun supaya tidak terjadi gejolak yang terlalu dahsyat, yang kriterianya ditentukan Bank Sentral, Pemerintah dapat campur tangan sampai batas-batas tertentu. Bentuk-bentuk intervensi Pemerintah dalam peetapa kurs valuta asing dapat berupa :

  • Clean Floating (Mengambang Bersih): terjadi jika campur tangan Pemerintah tidak langsung, yaitu dengan pengaturan tingkat bunga.
  • Dirty Floating (Mengambang Kotor): terjadi jika campur tangan Pemerintah secara langsung, yaitu dengan menjual atau membeli valas.

Beberapa faktor yang berpengaruh pada perubahan kurs valuta asing, yaitu:

  • Permintaan dan penawaran valas.
  • Perubahan harga barang ekspor.
  • Inflasi.
  • Perubahan Peraturan Pemerintah.
  • Perkembangan perekonomian.
  • Pergeseran selera masyarakat ke barang impor.
🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful

 

Januari 19, 2021

KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

by , in


Definisi Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional adalah kegiatan transaksi jual-beli barang dan jasa antarnegara (internasional). Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.

Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Agar mendapat keuntungan, setiap negara membahas dan menyiasati model perdanganan internasional seperti apa yang dapat saling menguntungkan. Terdapat 2 teori tentang perdagangan internasional, yaitu teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif. 

Teori Perdagangan Internasional

Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan tentang arah dan komposisi terhadap perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya tersebut terhadap perekonomian suatu negara.

1. Teori dari Kaum Merkantilis

Merkatilisme adalah suatu sistem kebijaksanaan ekonomi yang dianut di daratan Eropa sekitar abad ke-enam belas dan tujuh belas. Dipelopori oleh Colbert, Thomas Mun, Sir Josiah Child, dan lain-lain. Inti pokok aliran Merkantilisme adalah menginginkan peranan Pemerintah yang seluas-luasnya dalam bidang perekonomian supaya terdapat surplus ekspor diatas impor pada perdagangan luar negeri sehingga dapat terus memupuk cadangan logam mulia. Jadi sumber kemakmuran terletak pada banyaknya persediaan logam mulia serta dicapainya ekspor surplus atas nilai impor Realisasinya dengan cara:

    • Mendorong meningkatkan ekspor
    • Membatasi impor
    • Memperluas daerah koloni/jajahan guna mendapatkan logam mulia atau bahan mentah yang murah
    • Memperoleh monopoli dalam perdagangan

2. Teori dari Kaum Klasik

Asumsi yang diajukan Kaum Klasik:

    • yang diperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
    • ongkos produksi dianggap tetap.
    • ongkos transportasi diabaikan.
    • tidak ada perubahan teknologi.
    • teori nilai berdasarkan tenaga kerja.
    • faktor produksi bebas bergerak di dalam negeri tetapi tidak dapat melampaui batas negara
    • adanya persaingan di pasar barang dan pasar faktor produksi.
    • distribusi pendapatan tetap.

Teori klasik dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo:

  • Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)

Dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations. Keunggulan mutlak merupakan keuntungan yang diperoleh suatu negara dari hasil melakukan spesialisasi. Keunggulan mutlak dalam produksi barang terjadi karena biaya yang diperlukan untuk menghasilkannya secara mutlak lebih murah dari negara lain. Udah paham belum? Kalau belum paham, sekarang Anda coba lihat tabel di bawah ini deh.

Dari tabel di atas terlihat bahwa:
Seorang pekerja di Vietnam dapat menghasilkan beras lebih banyak daripada seorang pekerja di Indonesia. Seorang pekerja di Indonesia dapat menghasilkan tekstil lebih banyak daripada seorang pekerja di Vietnam. Sehingga, Vietnam secara mutlak lebih efesien dalam produksi beras, sedangkan Indonesia secara mutlak lebih efisien dalam produksi tekstil.
Kesimpulannya:
Vietnam akan mengekspor beras ke Indonesia dan mengimpor tekstil dari Indonesia, Indonesia akan mengekspor tekstil ke Vietnam dan mengimpor beras dari Vietnam. Biar lebih jelas, perhatikan penjelasan di bawah ini ya.

Contoh 2 (produksi 1 orang dalam 1 minggu)

Dari tabel di atas terlihat bahwa: 

India secara mutlak lebih efisien dalam produksi kain, sedangkan Belanda secara mutlak lebih efisien dalam produksi sepatu. Sehingga India akan mengekspor kain ke Belanda dan Belanda akan mengekspor sepatu ke India.

  • Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage), 
Dikemukakan oleh David Ricardo. Ada kalanya sebuah negara memiliki keunggulan mutlak dalam menghasilkan semua jenis barang yang diperdagangkan, namun selalu ada potensi keunggulan yang dapat diperoleh dalam perdagangan internasional selama biaya relatif untuk memproduksi barang antara sebuah negara dengan negara lain berbeda.Coba deh Anda perhatikan contoh dari teori keunggulan komparatif:

Contoh : (produksi seorang pekerja dalam sehari)

Dari tabel di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam hal produksisepatu maupun pakaian, tetapi keuntungan tertingginya pada produksipakaian. Sementara Kanada memiliki kelemahan mutlak untuk kedua barangtersebut, tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi sepatu. Bagaimanapun kedua negara tersebut masih dapat melakukan perdagangan yang saling menguntungkan dengan pertimbangan sebagai berikut:

      • di Indonesia 1 potong pakaian = 0,5 pasang sepatu.
      • di Kanada 1 potong pakaian = 1,25 pasang sepatu.

Jika kedua negara itu berdagang, maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan = 0,75 pasang sepatu.

      • di Kanada 1 pasang sepatu = 0,8 potong pakaian.
      • di Indonesia 1 pasang sepatu = 2 potong pakaian.

Jika kedua negara berdagang, maka Kanada akan mendapatkan keuntungan 1,2 potong pakaian.
Kesimpulan:
Sebaiknya Indonesia mengekspor pakaian ke Kanada dan mengimpor sepatu dari Kanada, sebaliknya Kanada mengekspor sepatu ke Indonesia dan mengimpor pakaian dari Indonesia. Dengan demikian kedua negara dapat mengoptimalkan keuntungan.

Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional

1. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Ada beberapa hal yang mendorong negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain:

  • Kebutuhan Negara dan Masyarakat

Pada dasarnya setiap negara tidak mampu memproduksi semua kebutuhan negara dan masyarakatnya, maka perdagangan Internasional akan mempermudah negara meraih barang atau jasa yang dibutuhkan.

  • Perbedaan sumber daya alam.

Letak geografis setiap negara berbeda-beda, inilah yang mempengaruhi kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) sebuah negara serta membuat negara dan lainnya akan berbeda. Padahal SDA merupakan sumber utama sebuah negara, maka setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Contohnya Indonesia terkenal dengan hasil bumi berlimpah seperti kopi, lada, lada, cengkeh, teh dan banyak lagi hasil bumi lainnya. Berbeda dengan Australia yang terkenal sebagai penghasil hewan ternak seperti sapi. Nah, halini menjadi pendorong perdagangan Internasional antara Indonesia yangmembutuhkan daging dan Australia membutuhkan hasil bumi.

  • Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketika persaingan kualitas dipasar bersaing, maka SDM (Sumber Daya Manusia) juga harus ikut ditingkatkan agar dapat bersaing untuk meningkatkan kualitas diri masing-masing sehingga tidak kalah dari berbagai kompetitornya. Jadi upaya untuk meningkat kualitas SDM untuk menjadi lebih baik juga menjadi sebuah faktor pendorong dalam perdagangan Internasional, sehingga penduduk lokal bisa berkompetisi dengan layak dan fair.

  • Meningkatkan Pedapatan Negara

Perdagangan Internasional bisa meningkatkan income sebuah negara, maka banyak negara membuat kebijakan-kebijakan nasional dalam hal mempermudah proses ekpor maupun impor barang. Dimana setiap transaksi ekspor atau impor, negara juga akan menerima pendapatannya berupa pajak barang dan pendapatan. Selain itu, negara juga bisa ekspor barang hasil dari perusahaan BUMN.

  • Perluasan Target Pasar

Bagi sebagian produsen sulit untuk berkembang karena takut kelebihan jumlah produksi apabila melakukan produksi dalam sekala besar. Sementara sebagian produsen lainnya, justru sengaja melakukan produksi secara besar-besaran agar barang menumpuk. Sehingga kelebihan dalam jumlah produksi (excess production/over supply) dapat diarahkan ke pasar luar negeri. Dengan demikian itulah hal yang menjadi pendorong perdagangan Internasional sebuah negara agar dapat memaksimalkan potensi industri dalam negeri.

  • Perbedaan iklim

Iklim akan mempengaruhi kekayaan SDA sebuah negara, perbedaan ini membuat sebuah negara tidak bisa memproduksi semua kebutuhan mereka sendiri. Oleh sebab itu, import barang merupakan solusi cepat dalam menyelesaikan masalah keterbatasan kebutuhan. Contoh Indonesia sebagai produsen tempe terbesar di dunia, sebab mayoritas masyarakatnya suka mengkonsumsi tempe. Namun, iklim di Indonesia kurang bersahabat dengan kedelai, sehingga kedelainya memiliki kualitas kurang baik.Jadi, untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas tempe Indonesia, mereka harus mengimpor kedelai dari negara dengan kualitas kacang kedelai yang terbaik tentunya.

  • Perbedaan selera

Selera dari masyarakat bisa menjadi salah satu faktor pendorong perdaganganInternasional. Contohnya ada negara A dengan penghasil buah dan sayur, negara B penghasil daging sapi. Masyarakat di negara A lebih sukamengkonsumsi daging sapi, sementara masyarakat negara B lebih suka buahdan sayuran.Kondisi tersebut akan menjadi pendorong perdagangan Internasional untuk memenuhi selera masyarakatnya. Hal ini akan memberi keuntungan besar bagi ke dua negara, sebab bahan makanan di konsumsi secara keseluruhan.

  • Transportasi Antar Negara

Dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih dapat membuat alat transportasi yang mampu mencakup semua negara. Kehadiran dari transportasi ini membuat kegiatan perdagangan Internasional menjadi lebih mudah. Baik itu dimulai dari transportasi darat (kereta api, trucking,dll), udara (pesawat terbang), dan laut (kapal), dengan jangka waktu ekspor dan impor barang yang relatif lebih cepat. Transportasi inilah juga sebagai faktorpertukaran informasi, teknologi, dan menjadi faktor pendorong perdagangan Internasional yang sangat penting.

  • Mencari Dukungan Luar Negeri

Mencari dukungan luar negeri ternyata merupakan hal yang dapat mendorong negara untuk melakukan perdagangan Internasional dengan lebih luas dan lebih cepat. Dengan adanya dukungan dari berbagai negara, maka kesempatan dalam berpartisipasi dalam dunia global juga akan semakin besar. Oleh karena itu, sehingga negara tersebut akan mendapat dukungan dari negara lain saat membutuhkannya, terutama untuk negara yang sering mengalami sengketa. Jika memiliki banyak mitra dagang, semakin banyak dukungan luar negeri kepada suatu negara tersebut.

2. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

  • Keamanan Suatu Negara

Keamanan merupakan faktor penting dalam kesuksesan perdagangan Internasional, sebab keamanan sangat berpengaruh saat menjalin kerja sama dengan negara lain. Bilamana negara tidak aman, maka orang akan merasa takut untuk melakukan transaksi.Faktor keamanan mendapat perhatian khusus, karena akan berpengaruh pada keselamatan dari produk dan diri sendiri. Oleh karena itu, pedagang hanya memiliki negara yang kondusif dari segi ekonomi, politik dan tidak ada konflik.

  • Kebijakan Perdagangan Internasional dari Pemerintah

Setiap negara memiliki kebijakan perekonomian tersendiri, tetapi kebijakan itu seringkali menjadi penghambat perdagangan Internasional. Kebijakan seperti pembatasan jumlah import, biaya eksport import terbilang sangat besar, dan proses birokrasi memakan banyak waktu. Kebijakan seperti itu membuat pelaku usaha berfikir panjang untuk melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Meskipun setiap kebijakan memiliki kelebihan dan kekurangan, bila hasil dari kebijakan tersebut menjadi penghambat perdagangan Internasional investor akan mencari negara lain yang lebih bersahabat.

  • Rendahnya Sumber Daya Alam

Salah satu pendorong terjadinya perdagangan Internasional adalah sumber daya alam setiap negara berbeda-beda, sehingga untuk memenuhi kebutuhan negara harus mengimport dari negara lain. Jadi negara yang memiliki ragam SDA unggulan dengan jumlah tidak terbatas, bisa memiliki peran besar dalam perdagangan Internasional. Sementara negara dengan SDA sedikit tidak akan bisa berbicara besar dalam perdagangan Internasional. Oleh karena itu, sumber daya alam sebuah negara akan menjadi penghambat perdagangan Internasional dari suatu negara.

  • Pembatasan Impor dan Penetapan Tarif

Pada umumnya negara akan lebih menekan ekpor lebih besar dibandingkan dengan import, sebab menjadi kemampuan produk dari sebuah negara di dunia Internasional. Ekspor akan membantu pertumbuhan ekonomi negara dengan menymbang devisa, sehangga banyak negara membuat tarif besar untuk produk import. Jadi, masyarakat akan lebih produk lokal di banding dengan produk import yang harganya tentu lebih besar. Hal ini menjadi penghambat perdagangan Internasional, khususnya para importer harus mengeluarkan biasa besar agar produknya bisa masuk ke negara tersebut.

  • Peraturan Politik Ati-dumping

Penerapan aturan politik anti-dumping dengan tujuan melindungi produk dan pengusaha lokal dari produk import, terutama bila produk memilikiharga lebih murah dari produk lokal. Jadi negara memberi harga tinggi untuk bea produk import, seperti yang dilakukan oleh Indonesia terhadap produk China dari global market atau pasar bebas.

  • Mata Uang Berbeda Antar Negara

Perbedaan mata uang dalam transaksi bisa menjadi penghambat perdagangan Internasional, sebab nilai tukar uang harus dikonversikan kepada mata uang negara yang berkaitan. Bilamana pihak pengimport barang memiliki nilai tukar mata uang lebih rendah, maka biaya yang akandikeluarkan lebih besar, sehingga akan terus menjadi penghambat selamabelum ada mata uang yang ditetapkan.

  • Kurs Mata Uang Tidak Stabil

Setiap negara memiliki mata uang berbeda-beda dengan nilai tukarberbeda, selisih nilai tukar mata uang itulah yang di maksud kurs mata uang. Jadi kondisi kurs tidak stabil akan membuat importer dan eksporter mengalami kesulitan dalam menentukan harga, sehingga berdampak pada permintaan dan penawaran. Hal ini membuat pengusaha enggan melakukan eksport import dengan kondisi kurs tidak stabil.

  • Proses Pembayaran Sulit denga Resiko Besar

Ketika terjadi transaksi perdagangan internasional, tentu tidak dengan jumlah sedikit dan pembayaranpun dengan angka besar. Bila harus melakukan pembayaran secara tunai akan merepotkan dan memiliki resiko sangat besar, sehingga mereka akan menggunakan L/C, Kliring
Internasional atau Telegraphic Transfer. Jenis pembayaran ini membutuhkan waktu proses pencairan dan menjadi penghambat perdagangan Internasional.

  • Organisasi Regional

Organisasi regional seperti ASEAN untuk wadah Asia Tenggara dalam bidang politik, pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi. Jadi wadah ini akan berusaha memberi keuntungan besar kepada anggotanya. Sedangkan untuk negara di luar anggota akan mengalami kesulitan dalam eksport import barang. Hal ini disebabkan, negara di luar anggota tidak memiliki kesepahaman untuk saling menguntungkan.

  • Peperangan

Kondisi keamanan negara bisa menjadi penghambat perdagangan Internasional termasuk peperangan antara negara satu dengan negara lainnya. Apabila negara-negara yang bersengketa tersebut menjalin kerja sama dengan suatu negara misalnya Indonesia, maka bisa memberi dampak buruk juga bagi Indonesia tentunya.

Manfaat Perdagangan Internasional

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:  

  • Menjalin Persahabatan Antar Negara

Dengan adanya perdagangan dapat mempererat hubungan satu negara dengan negara lain karena antar negara tersebut saling membutuhkan

  • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

  • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

  • Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

  • Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Keuntungan dan Kerugian Perdagangan Internasional

  • Keuntungan Perdagangan Internasional:
    1. Penghematan biaya produksi
    2. Memenuhi kebutuhan di dalam negeri
    3. Kerjasama antar negara
    4. Meningkatkan sumber penerimaan negara
    5. Memperluas lapangan pekerjaan
  • Kerugian Perdagangan Internasional:
    1. Ketidakmampuan beradaptasi di pasar global menyebabkan perekonomian negara terpuruk
    2. Produksi dalam negeri yang tidak mampu bersaing dengan barang impor akan ditinggalkan konsumen

Jenis-jenis perdagangan internasional

Berikut adalah berbagai jenis-jenis perdagangan internasional:

  • Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Contohnya, ketika Indonesia melakukan ekspor pakaian ke Amerika Serikat. Itu artinya Indonesia menjadi negara yang melakukan penjualan pakaian. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam melakukan ekspor: 

    1. Ekspor Biasa, dan
    2.  Ekspor Tanpa L/C. \
Apa beda keduanya? Perbedaannya terletak di penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran. Ekspor biasa adalah penjualan ke luar negeri dengan segala ketentuan yang berlaku, yang kemudian ditujukan ke pembeli menggunakan L/C. Sementara Ekspor Tanpa L/C bisa terjadi jika mendapat izin khusus dari departemen perdagangan.
  • Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor. Artinya, jika Amerika Serikat membeli kelapa sawit dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat melakukan impor kelapa sawit.

  • Barter

Merupakan transaksi dengan saling menukarkan barang satu sama lain. Barter dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali dengan barang yang memiliki nilai yang sesuai dan disepakati.

  • Konsinyasi (Consignment)

Kamu pernah lihat nggak ada ibu-ibu yang menitipkan kue untuk dijual di warung? Atau dalam skala lain, brand yang menitipkan bajunya untuk dijual di distro-distro. Nah, transaksi dengan sistem “menitipkan barang” disebut dengan konsinyasi. Dalam lingkup internasional, barang-barang yang mau dijual “dititipkan” di pasar internasional dulu menunggu adanya pembeli. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara dilelang.

  • Package Deal

Merupakan kegiatan perdagangan internasional yang berguna untuk memperluas pasar suatu produk. Sistem ini dilakukan dengan cara membuat perjanjian dagang (trade agreement) dengan suatu negara. Isi perjanjian tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan diekspor ke negera lain atau diimpor ke negara tertentu

  • Border Crossing

Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang saling berbatasan dan berdasarkan perjanjian tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk yang berada di negara perbatasan agar lebih mudah dalam berbelanja. Perdagangan ini dapat terjadi dengan cara

1. Sea Border Crossing

Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas laut. Sistem ini dilakukan oleh negara yang memiliki batas negara berupa laut dan dilakukan berdasarkan persetujuan dan ketentuan yang berlaku.

2. Overland Border Crossing

Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas darat. Sistem ini dilakukan oleh negara yang memiliki batas negara berupa daratan dan dilakukan berdasarkan persetujuan yang berlaku.


🙏Thank you For Reading
🌺Hopefully Useful

Post Top Ad